Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 15 Januari 2022 | 06:53 WIB
Atap rumah warga Desa Mahendra, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang, Banten yang terdampak gempa Banten 6,7 magnitudo yang terpusat di Sumur Pandeglang, Jumat (14/1/2022). [Ist]

SuaraJabar.id - Jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa Banten bertambah. Kerusakan rumah akibat gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,6 ini bertambah menjadi 738 unit dari sebelumnya 263 unit.

"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro.

Menurut Girgi, bangunan rumah rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa, namun yang terparah di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.

Dari 738 bangunan rumah yang rusak terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang, kata dia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Pelabuhan Merak dan Daerah Pesisir Banten 15 Januari 2022

Sedangkan sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang rusak di antaranya gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat uni,t dan satu unit tempat usaha.

"Kami hingga kini masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana," katanya.

Berdasarkan pengalaman bencana tsunami yang terjadi beberapa tahun lalu di Kabupaten Pandeglang, ujar dia, dipastikan korban bencana gempa magnitudo 6,6 akan menempati hunian sementara (huntara) sebelum mereka mendapatkan hunian tetap (huntap).

Selain itu, katanya, mereka mendapatkan jaminan kehidupan dengan menerima kebutuhan bahan pokok, lauk pauk, dan lainya.

"Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada korban bencana agar mereka hidup layak. Kita yakin mereka bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya karena berdasarkan pengalaman," Girgi Jantoro. [ANTARA]

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 15 Januari 2022 Tangerang Banten

Load More