SuaraJabar.id - Warga Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran meminta pemerintah untuk menyediakan penunjuk arah di lokasi itu.
Hal ini dikarenakan banyak wisatawan yang akan berwisata ke Pangandaran tersesat ketika melewati daerah mereka kareta tak ada penunjuk arah.
Wilayah Langkaplancar sendiri merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar.
Sehingga tak heran jika Langkaplancar menjadi daerah lintasan bagi para pengguna jalan atau wisatawan yang hendak menuju Pantai Pangandaran.
Salah seorang warga Langkaplancar Dudung mengatakan, sebagai kecamatan yang berbatasan dengan dua kabupaten dan satu kota, wilayah Langkaplancar sering dilitasi para wisatawan yang menuju Pangandaran, atau pulang dari Pangandaran.
“Karena banyak jalur alternatif untuk menuju kawasan wisata Pantai Pangandaran, baik melalui jalur Tasikmalaya Salopa via Jayasari atau jalur Cineam via Gunung Singkup atau jalur Cidolog via Gunung Kelir,” katanya, Sabtu (22/1/2022).
Dudung mengaku sering bertemu dengan pengguna jalan atau wisatawan yang kebingungan arah yang harus dituju ketika di pertigaan atau di perempatan jalan.
“Alangkah baiknya jika pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran memasang penunjuk arah terutama di pertigaan atau di perempatan jalan,” katanya.
Menurut Dudung, tak sedikit pengguna jalan yang salah jalan bahkan sampai tersesat dan harus putar balik.
“Kami sebagai warga Langkaplancar sering sekali menemukan pengguna jalan atau wisatawan yang kebingungan, bahkan tidak sedikit yang salah jalan atau kesasar,” jelasnya.
Baca Juga: Polisi Buka Peluang Kasus Lingkaran Setan Diselesaikan Lewat Retorative Justice
Dudung berharap Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran secepatnya memasang penunjuk arah di pertigaan maupun perempatan jalan.
“Maksudnya agar para pengguna jalan atau wisatawan ini lebih mudah untuk bisa sampai ke Pangandaran,” katanya.
Sementara itu banyak pengguna jalan yang menuju Pantai Pangandaran melalui wilayah Langkaplancar. Hal ini karena jarak tempuh dari wilayah Tasikmalaya dan Ciamis ke wilayah Pangandaran mereka anggap lebih dekat.
Apalagi infrastruktur jalannya sudah mendukung, sehingga tak heran banyak wisatawan yang menggunakan jalur Langkaplancar.
Berita Terkait
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Tragedi Pantai Modangan: Abai Peringatan, 2 Wisatawan Surabaya Hilang, 1 Tewas Terjepit Karang
-
Modus Dipijat, Kasus Kakek Cabuli Pria Sebaya di Tasik Bikin Gempar: Digerebek Lagi Kondisi Begini!
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Ekonomi Lesu Bikin Tren Wisata Bergeser ke Arah Liburan Hemat, Hotel Mewah Bukan Pilihan Utama!
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Sampurasun! Bank Mandiri Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri, Resmikan Livin' Fest Bandung 2025
-
Dua Gol Mulus Bawa Persib Kuasai Asia! Taklukkan Selangor, Jaga Jarak di Puncak ACL 2
-
15.600 Ponpes Jabar Terancam? Iwan Suryawan Desak Dana Hibah 2026 Khusus Penyelamat Bangunan
-
Jawa Barat Zona Merah Keracunan MBG Tertinggi Nasional: Ribuan Anak Jadi Korban!
-
Ini Pejabat Hampir Dipecat Dedi Mulyadi Karena Kasus Data APBD