SuaraJabar.id - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan pihaknya tengah ancang-ancang untuk menarik rem darurat seiring tren kasus COVID-19 di daerahnya yang terus meningkat.
Pada Minggu (30/1/2022) lalu, tercatat ada 69 kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat. Kini angkanya mencapai 101 orang.
Kasus aktif ini tersebar di 9 Kecamatan yakni Kecamatan Parongpong 35 orang, Ngamprah 16 orang, Padalarang 23 orang, Lembang 12 orang, Cikalonngwetan 3 orang, Cipatat 7 orang, Cisarua 3 orang, Cipeundeuy 1 orang dan Sindangkerta 1 orang.
Hengky Kurniawan mengatakan, ia akan segera menggelar rapat koordinasi di jajaran Satgas Covid-19 KBB untuk menyiapkan skema penanganan terkait lonjakan kasus di wilayahnya.
"Besok kita akan rapat untuk mempersiapkan skema agar lonjakan kasus Covid-19 di KBB tidak terus bertambah termasuk mencari penyebab adanya lonjakan kasus ini," jelas Hengky Kurniawan saat dihubungi wartawan, Selasa (1/2/2022).
Menurutnya, meski terjadi lonjakan kasus Covid-19, status Bandung Barat masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Dalam ketentuan level 2 ini memang ada beberapa kelonggaran kegiatan masyarakat. Meski ada pelonggaran ia berharap warga KBB tetap disiplin menjalankan 5 M.
"Kita masih level 2, tapi kuncinya disiplin menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan (5M). Mari kita tingkatkan lagi," ajaknya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan KBB mencatat mayoritas warga terpapar Covid-19 masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga gejala ringan. Tidak ada penyakit bawaan atau Comirbid yang mengharuskan para pasien dirawat intensif.
"Mayoritas gejala ringan mereka isolasi mandiri. Hanya satu orang saja yang mesti mendapatkan perawatan di RSUD Lembang," kata Kepala Dinkes KBB, Eisenhower Sitanggang.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Naik, Pemkab Cianjur Batasi Kegiatan Warga
Saat disinggung terkait ketersediaan bad rumah sakit rujukan Covid-19, Eisenhower menegaskan, pihaknya tetap menyiagakan bad seperti jumlah pada saat lonjakan kasus pada tahun 2021 lalu.
"Untuk di rumah sakit semua RSUD seperti 2021. Ada enam RS untuk RSUD Cililin 30, RSUD Lembang 34, RSUD Cikalong 34, RSCK 44, RS Kharisma 20 dan RS Jiwa Provinsi 8. Hingga saat ini keterisian bad 0,6 persen," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Zona 5 TPA Sarimukti Mulai Dioperasikan
-
Anak Hengky Kurniawan Alami Kecelakaan di Karimunjawa
-
Bagaimana Inovasi Anak Muda di Bandung Barat Bantu Petani Beradaptasi dengan Perubahan Iklim?
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Menyulut Kembali Spirit Sang Pelopor, Ratusan Warga NU Bogor Ziarah ke Maqbarah KH Abdurrahim Sanusi
-
Teknologi Canggih TNI Bersihkan Situ Bagendit: Selamatkan Aset Wisata dan Pertanian Garut
-
Kepala Dinas di Cianjur Korupsi Lampu Jalan Rp8,4 Miliar, Kursi Jabatan Kosong Akibat Bupati Berduka
-
4,6 Juta Data Warga Jabar Bocor? Hacker Klaim Kuasai Data Sensitif
-
Badai PHK Terjang Bogor, 4.000 Keluarga Terancam Akibat Guncangan Ekonomi Global