Dia pun merinci alur koordinasi Satgas Bencana Nasional BUMN selama ini, yaitu ketika terjadi bencana di seluruh wilayah Indonesia koordinator wilayah mengkoordinasi apa yang menjadi tugas di masing-masing wilayah tersebut. Kemudian satgas di tingkat kabupaten/kota melakukan koordinasi dengan seluruh BUMN dan instansi terkait bencana di wilayah masing-masing.
“Relawan kita tanpa menunggu perintah apa pun sudah langsung turun. Itu yang tadi diapresiasi besar oleh Pak Menteri (tanggap bencana Gunung Semeru). Jadi relawan kita, masing-masing BUMN ternyata mempunyai relawan. Itulah ujung tombak. Cari apa yang kita bisa tolong, apa yang bisa kita bantu, apa yang bisa kita support,” ujarnya menjelaskan.
Alur koordinasi tersebut, lanjut Aestika, akan terus berlangsung pasca bencana untuk melaporkan pemetaan dampak dan tindak lanjut penanganannya. Dia pun merinci BUMN yang menjadi koordinator di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Selain BRI, ada pula BNI, BTN, Bank Mandiri, Pegadaian, Pertamina, PLN, Telkom, PUSRI, Antam, Bukit Asam, Inalum, Timah, Semen Indonesia Group, Pupuk Iskandar Muda, Petrokimia Gresik, Jasa Marga, Pelindo, Angkasa Pura II, TWC, ITDC, JIEP, Kereta Api, dan kemudian ada KIMA.
Baca Juga: Jangan Hanya Cari Nama, Erick Thohir Ingatkan Prilly Latuconsina Soal Pengelolaan Klub Sepak Bola
“Inilah koordinator wilayah di bawah satgas bencana yang selama ini sudah berkoodirnasi dengan sangat baik yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Dari Sulawesi Utara hingga Nusa Tenggara. Semua sudah tersebar, ada beberapa BUMN menjadi koordinator di beberapa wilayah. PLN ada di Jayapura, ada di Kalimantan, ada juga di Sumatera. Semua tersebar dan itu telah dirasakan kita semua bagaimana tugas apabila terjadi bencana tersebut,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga mengatakan pada tahun ini Satgas Bencana Nasional BUMN perlu membuat dan memperkuat manajemen sistem informasi bencana.
Dengan demikian, lanjut Arya, diharapkan penanganan bantuan lebih sistematis dan semakin terukur. “Sistem informasi manajemen bencana perlu dibuat tahun ini, jenis bantuan sesuai kebutuhan korban bencana, tidak redundant dalam menyalurkan, dan bantuannya menjadi lebih sistematis,” ujarnya menekankan.
Berita Terkait
-
Kesuksesan UMKM Unici Songket Silungkang, Upaya BRI Dorong Warisan Budaya Tembus Pasar Internasional
-
BRI Bangun Posko BUMN saat Arus Balik Lebaran 2025 untuk Kemudahan Pemudik
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Persija, Madura United Keluar dari Zona Degradasi
-
Cara Beli Token Listrik di AgenBRILink Terdekat dengan Harga Murah!
-
Abon Cap Koki: Resep Rahasia UMKM Lokal Taklukkan Pasar Global dengan Dukungan BRI!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?