SuaraJabar.id - Belanja buku dan kebutuhan alat tulis lainnya di Toko Buku Pustaka Nasution, Kota Cimahi seperti membawa pengunjung ke zaman Hindia-Belanda.
Sebab, toko buku yang terletak di kawasan Alun-alun Cimahi, tepatnya di Jalan Ria - Jalan Jenderal Amir Machmud itu merupakan toko buku tertua di Kota Cimahi. Arsitekturnya yak diubah sehingga masih nampak bangunan zaman dulu.
Dilihat dari luar, bentuk bangunannya memang cukup unik. sebab bentuknya mengikuti lengkungan jalan seperti busur sehingga membentuk seperti lingkaran. Ornamen kayu dan temboknya pun nampak awet seperti bangunan zaman dulu.
Ketika masuk ke dalam bangunan, terdapat hamparan berbagai kebutuhan alat tulis, seperti buku, pulpen, penghapus dan kebutuhan alat tulis lainnya yang dijajakan di Toko Buku Pustaka Nasution. Bagian lantainya nampak masih seperti yang dulu.
Baca Juga: Buku Akik: Toko Buku Independen Jogja Bernuansa Homey, Seperti Rumah Sendiri
Di kalangan masyarakat, toko buku tersebut dulunya kerap disebut merupakan Loji atau Pos Penjagaan yang dibangun bersamaan dengan pembangunan Jalan Raya Pos (Jalan Anyer-Panarukan) oleh Pemerintah Hindia-Belanda.
Pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer yang membentang dari Banten hingga Panarukan di Situbondo, Jawa Timur itu dipimpin langsung Gubernur Hindia-Belanda, Herman Willem Daendels.
Namun, cerita toko buku itu dulunya merupakan Loji hingga kini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sebab menurut Pegiat Sejarah, Machmud Mubarok, ia belum menemukan arsip atau catatan bahwa bangunan yang berada di belakang Alun-alun Cimahi adalah bekas Loji.
"Sampai sekarang saya belum menemukan fakta-fakta kuat bahwa itu dibangun zaman Belanda, apalagi dikaitkan dengan pembangunan Jalan Raya Pos," ungkap Machmud saat dihubungi, Sabtu (12/2/2022).
Dikatakan Machmud, ia sempat mencari infomasi terkait toko buku Pustaka A. H Nasution itu kepada salah satu penerusnya. Didapati jawaban bahwa toko tersebut justru dibangun tahun 1950-an. Jika merujuk pada jawaban tersebut, toko buku itu dibangun jauh setelah Pemerintah Hindia-Belanda ada di Cimahi sekitar tahun 1880-an.
Baca Juga: Duh! Imbas Pandemi Covid-19, Toko Buku Legendaris Sriwedari Sepi Pengunjung
"Cuma banyak yang menyebutkun itu Loji, bangunan dulu yang dipakai Belanda untuk tempat mengawasi lalu lintas mengawsi orang keluar masuk," sebut Machmud.
Berita Terkait
-
Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR