Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 19 Februari 2022 | 13:55 WIB
Underpass Sriwijaya Cimahi yang bakal diresmikan penggunaannya oleh Gibernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Selasa (22/2/2022). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan bakal meresmikan Underpass Sriwijaya di Kota Cimahi pada Selasa (22/2/2022).

Underpass yang menghubungkan Jalan Dustira-Jalan Sriwijaya itu diklaim sudah rampung 100 persen.

"Rencana peresmian pada 22 Februari 2022 nanti oleh Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Cimahi, Achmad Nuryana saat dihubungi Suara.com pada Sabtu (19/2/2022).

Seperti diketahui, Underpass Sriwijaya yang berada di bawah perlintasan rel kereta api itu mulai dibangun akhir tahun 2021. Nilai kontraknya dengan PT Nindya Karya mencapai sekitar Rp 84 miliar lebih, yang merupakan bantuan anggaran dari Pemprov Jabar.

Baca Juga: Gegara Presidensi G20, Anies dan Ridwan Kamil Dinilai Dapat Panggung Menuju Pilpres

Achmad mengatakan, secara fisik Underpass Sriwijaya sudah rampung dan bisa digunakan. Bahkan sudah dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

"Kemudian mengoreksi hal-hal yang minor. Dan dari aspek geopmetrik jalan sudah memenuhi persyaratan. Kemudian pengetesan untuk sampit sampah sudah dilakukan. Secara prinsip dari Kementerian PUPR sudah layak dipakai," kata Achmad.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi, Meity Mustika mengatakan, underpass tersebut sudah dilengkapi dengan sampit, di mana dibawahnya terdapat penampungan air.

"Nanti kalau hujan airnya ditampung dulu. Ada tiga kompak utama dan satu cadangan, otomatis nanti air di bawah, dipompa ke atas dibuang ke sungai," jelasnya.

Dirinya meminta masyarakat untuk ikut menjaga dan memelihara underpass tersebut.

Baca Juga: Deklarasikan 'Ridwan Kamil for President', Relawan RKK Sukabumi: Kreatif dalam Menyejahterakan Masyarakat

"Jangan ada vandalisme, buang sampah sembarangan dan memperhatikan kecepatan, di sini maskimal 30 kilometer per jam," imbuh Meity.

Untuk keamanan, pihaknya rencananya akan memasang kamera CCTV di sepanjang underpass. Hal itu dilakukan untuk mengurangi aksi kriminalitas dan sebagai fungsi pengawasan.

"Kami juga akan siapkan CCTV untuk mengawasi kendaraan di jalan ini," tandasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More