Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:25 WIB
Ginanjar (45) Salah Seorang Pedagang Daging Sapi di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Harga komoditas daging sapi di pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi mulai merangkak naik. Kini harganya sudah mencapai Rp 130 ribu per kilogram, dari normalnya hanya Rp 110-110 ribu per kilogram.

Imbas naiknya harga daging sapi dalam beberapa hari terakhir dikeluhkan oleh berbagai pihak. Bukan saja pembeli tapi juga para pedagang yang mengaku merugi karena kenaikan harga tersebut membuat pembeli berkurang.

"Sekarang udah naik jadi Rp130.000/kg," kata salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Curug Agung, Padalarang, KBB, Undang (40), Sabtu (26/2/2022).

Dikatakannya awalnya kenaikan harga daging sapi Rp 2.000 per kilogram, lalu naik lagi Rp 4.000 per kilogram, dan sekarang udah Rp10.000 per kilogram.

Baca Juga: Harga Daging Sapi di Jabotabek Naik, Kementerian Pertanian Beri Tanggapan

Dirinya tidak tahu kenaikan harga itu terus berlanjut atau berhenti. Namun jika melihat sebentar lagi akan masuk Ramadhan, kemungkinan kenaikan masih akan terjadi.

Hanya saja dampak dari kenaikan harga, dirinya mulai merasakan adanya penurunan omzet. Sebab banyak pembeli yang membatalkan untuk membeli daging sapi atau mengurangi jumlah pembelian karena uangnya tidak cukup.

"Penjualan turun sekitar 20 persen, karena banyak pelanggan yang gak jadi beli atau takaran belanjanya dikurangi. Seperti dari para pelanggan yang jualan bakso," tuturnya.

Sementara kenaikan juga terpantau di pasar tradisional di Kota Cimahi.

"Iya sekarang sudah mulai naik bertahap. Pedagang rata-rata udah jual Rp 125-130 ribu per kilonya," terang Ginanjar (45), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Atas Baru.

Baca Juga: Usai Perajin Tempe dan Tahu, Giliran Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan Mulai Senin

Ia mengaku tak tahu jelas penyebab kenaikan harga daging sapi ini. Hanya yang jelas kenaikan sudah terjadi sejak dari bandarnya. Ia memprediksi harga akan terus mengalami kenaikan mendekati bulan Ramadhan jika tidak ada solusi dari pemerintah.

"Yang naik itu daging impor. Kayanya akan naik terus ini sampai bulan puasa. Bisa sampai Rp 150 ribu kalau enggak ada solusi dari pemerintah," ujar Ginanjar.

Perihal rencana mogok berjualan yang ramai diberitakan, Ginanjar mengaku belum mengetahui dan belum menerima ajakan. Namun menurutnya aksi mogok berjualan itu akan sulit dilakukan untuk komoditas daging sapi.

"Belum ada ajakan kalau untuk mogok jualan," ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Dadan Darmawan mengaku pihaknya sudah mendengar rumor adanya rencana melakukan aksi mogok berjualan para pedagang daging sapi.

"Sempet juga kami dengar rumor akan ada aksi mogok si pedagang daging sapi ini. Kami coba tanya beberapa pedagang rumor itu belum sampai ke mereka. Tapi harapannya tidak sampai jadi," ungkap Dadan.

Untuk harga, dirinya berharap kenaikan ini tidak terus berlanjut menjelang bulan Ramadhan. Apalagi daya belum masyarakat di Kota Cimahi belum pulih sepenuhnya ditengah pandemi COVID-19 yang masih mewabah.

"Mudah-mudahan ini tidak terus berlanjut menjelang puasa. Mudah-mudahan harganya wajar saja," tandasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More