SuaraJabar.id - Harga komoditas daging sapi di pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi mulai merangkak naik. Kini harganya sudah mencapai Rp 130 ribu per kilogram, dari normalnya hanya Rp 110-110 ribu per kilogram.
Imbas naiknya harga daging sapi dalam beberapa hari terakhir dikeluhkan oleh berbagai pihak. Bukan saja pembeli tapi juga para pedagang yang mengaku merugi karena kenaikan harga tersebut membuat pembeli berkurang.
"Sekarang udah naik jadi Rp130.000/kg," kata salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Curug Agung, Padalarang, KBB, Undang (40), Sabtu (26/2/2022).
Dikatakannya awalnya kenaikan harga daging sapi Rp 2.000 per kilogram, lalu naik lagi Rp 4.000 per kilogram, dan sekarang udah Rp10.000 per kilogram.
Dirinya tidak tahu kenaikan harga itu terus berlanjut atau berhenti. Namun jika melihat sebentar lagi akan masuk Ramadhan, kemungkinan kenaikan masih akan terjadi.
Hanya saja dampak dari kenaikan harga, dirinya mulai merasakan adanya penurunan omzet. Sebab banyak pembeli yang membatalkan untuk membeli daging sapi atau mengurangi jumlah pembelian karena uangnya tidak cukup.
"Penjualan turun sekitar 20 persen, karena banyak pelanggan yang gak jadi beli atau takaran belanjanya dikurangi. Seperti dari para pelanggan yang jualan bakso," tuturnya.
Sementara kenaikan juga terpantau di pasar tradisional di Kota Cimahi.
"Iya sekarang sudah mulai naik bertahap. Pedagang rata-rata udah jual Rp 125-130 ribu per kilonya," terang Ginanjar (45), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Atas Baru.
Baca Juga: Harga Daging Sapi di Jabotabek Naik, Kementerian Pertanian Beri Tanggapan
Ia mengaku tak tahu jelas penyebab kenaikan harga daging sapi ini. Hanya yang jelas kenaikan sudah terjadi sejak dari bandarnya. Ia memprediksi harga akan terus mengalami kenaikan mendekati bulan Ramadhan jika tidak ada solusi dari pemerintah.
"Yang naik itu daging impor. Kayanya akan naik terus ini sampai bulan puasa. Bisa sampai Rp 150 ribu kalau enggak ada solusi dari pemerintah," ujar Ginanjar.
Perihal rencana mogok berjualan yang ramai diberitakan, Ginanjar mengaku belum mengetahui dan belum menerima ajakan. Namun menurutnya aksi mogok berjualan itu akan sulit dilakukan untuk komoditas daging sapi.
"Belum ada ajakan kalau untuk mogok jualan," ucapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Dadan Darmawan mengaku pihaknya sudah mendengar rumor adanya rencana melakukan aksi mogok berjualan para pedagang daging sapi.
"Sempet juga kami dengar rumor akan ada aksi mogok si pedagang daging sapi ini. Kami coba tanya beberapa pedagang rumor itu belum sampai ke mereka. Tapi harapannya tidak sampai jadi," ungkap Dadan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Misteri Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi: Kejati Jabar Bakal Tetapkan Tersangka: On Proses Ya
-
Bukan Jawa Barat, Ini Bintang Baru Ekonomi Indonesia: Pertumbuhannya Capai 5,84 Persen
-
Kejati: Penyidikan Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi Berjalan
-
Dedi Mulyadi Pilih Habiskan Dana Bencana, Kritik Purbaya?
-
Mandatalam Earth Run 2025: Olahraga, Konservasi, dan Kolaborasi Hijau untuk Selamatkan Bumi