Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Februari 2022 | 14:41 WIB
ILUSTRASI - Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan (kanan) bersama Kasat Reskrim AKP Rusmono (kiri) memperlihatkan tumpukan kardus berisi minyak goreng kemasan 2 liter yang diamankan polisi dari sebuah gudang di Kampung Kempeng, Desa Cempaka, Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

"Dia (IR) memberi syarat supaya memesan sebanyak 500 karton atau paling minimal 300 karton. Terus harus ada pembayaran di awal atau DP (Down Payment), saya dan teman-teman langsung transfer (ke pelaku)," jelas Dinda.

Memasuki Januari 2022, Dinda dan teman-teman mempertanyakan kepada pelaku mengapa minyak goreng yang dipesan tak kunjung datang.

Kala itu IR berkelit bahwa terdapat operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah, sehingga dia mengatakan tidak boleh mengeluarkan minyak goreng pada saat yang bersamaan.

Setelah menelan alibi dan janji manis pelaku, Dinda dan teman-temannya akhirnya sadar bahwa mereka sudah tertipu oleh IR.

"Transaksi pertama itu di dekat rumah, daerah Cibiru Indah, lalu kalau yang sesudah tahun baru itu ada yang di Panyileukan, di rumah orang tuanya, dan ada di Cibiru juga. Jadi antara Kota dan Kabupaten Bandung," ucapnya.

"Yang kena tipu itu ada yang dari Limbangan, Majalaya," ujar Dinda menambahkan.

Setelah Irmayani Rambe mendapat tekanan terakhir dari Dinda sekitar 10 Januari 2022, pelaku sempat memberikan 100 karton minyak goreng ke teman Dinda padahal memesan sebanyak 500 karton.

Dinda dan teman-temannya sudah melaporkan perkara penipuan ini kepada Polsek Cileunyi. Irmayani Rambe pernah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan, dan pelaku berjanji akan mencari dana untuk mengembalikan uang Dinda dan teman-temannya.

Namun janji sekadar janji, Dinda setiap hari memeriksa sms banking apakah uang yang dijanjikan akan dikembalikan. Nyatanya nihil.

Baca Juga: Semua Peman Persib Ancaman Serius Persija, Maman: Marc Klok Kunci Kemenangan Mereka

Bahkan Dinda mengaku, dirinya sempat stress dan sampai masuk rumah sakit sebanyak tiga kali akibat ulah IR ini, karena teman-teman Dinda hanya tahu Dinda untuk ditagih uang yang raib.

"Saya kena tipu Rp 166 juta. Uang korban lain ada yang sudah dikembalikan, tapi bayarnya dicicil, baru Rp 8 juta dari Rp 18 juta," katanya.

Hingga kini tidak diketahui keberadaan IR. Menurut Dinda, pelaku diduga disembunyikan oleh keluarganya sendiri karena setiap pihaknya dan teman-temannya menggerebek rumah pelaku, Irmayani Rambe selalu tidak ada di sana.

"Dapat info juga, kalau IR masih melakukan transaksi dan proses promosi (minyak goreng murah), tapi sekarang WA sudah tidak ada (tidak aktif)," tutup Dinda.

Load More