Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 06 Maret 2022 | 16:16 WIB
Makam Sembah Dalem Wirasuta Widjaya dan istrinya di TPU Muslim Cipageran, Kota Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Keberadaan makam Sembah Dalem Wirasuta, terang dia, sudah dikenal ke berbagai daerah. Sebab, peziarah yang datang untuk mendoakan hingga meminta keberkahan datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Depok dan daerah lainnya.

"Biasanya rame itu pas mah puasa atau setelah lebaran. Pada datang ke sini," tuturnya.

Belum Ada Catatan Pasti Perjalanan Eyang Sembah Dalem Wirasuta

Ketua Komunitas Tjimahi Heritage, Mahmud Mubarok mengatakan, sejauh ini dirinya belum mendapatkan literatur seputar perjalanan Sembah Dalem Wirasuta Widjaya. Termasuk asal-usulnya.

Baca Juga: Asal Usul Gelar Andi Bagi Masyarakat di Sulawesi Selatan, Pakar Sejarah Sebut Pemberian Belanda

Hanya saja berdasarkan cerita warga, sosok tersebut memang merupakan tokoh Sunda dan leluhur kabuyutan Cipageran. Sembah Dalem Wirasuta yang dulunya menjadi pelopor adanya daerah Cipageran.

"Cuma warga di sekitaran makam, diyakini sebagai pembuka perkampungan. Beliau yang pertama yang membuat perkampungan itu," ujar Macmud.

Kemudian, Machmud juga belum menemukan catatan kapan Sembah Dalem Wirasuta Wijaya lahir dan wafatnya kapan. Terlebih lagi dalam pusaranya tidak terdapat keterangan yang menandakan kelahiran dan wafatnya.

"Tapi jika melihat dari sisi, makam seputaran Wirasuta, kita melihat ada nisan termasuk tua tapi itu sepertinya tahun 1600-1700-an kalau lihat dari bentuk kuburan yang tua di sana," terang Machmud.

Hanya yang ia tahu, sosok Sembah Dalem Wirasuta Widjaya semasa hidupnya merupakan penyebar agama Islam. Hanya saja Machmud tak tahu percis apakah hanya di sekitaran Cipageran atau sampai ke luar daerah.

Baca Juga: TPP Belum Cair, ASN Gigit Jari dan Ketar-ketir Cari Tambahan untuk Bayar Cicilan Rumah

Lebih lanjut, Machmud mengatakan, Cipageran juga bisa jadi merupakan cikal bakal lahirnya Cimahi sebagai bagian dari distrik Cilokotot pada masa penjajahan Belanda dulu.

Load More