SuaraJabar.id - Ketersediaan dan stok bahan pokok di Jawa Barat jelang Ramadan 1443 Hijriyah diklaim dalam kondisi aman.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Indag Jabar, Eem Sujaemah melalui keterangan tertulis pada Kamis (10/3/2022).
Meski aman, ia tak memungkiri jika beberapa komuditas mengalami kenaikan harga.
"Contohnya cabai merah yang naik tajam hingga 30 persen pada Februari dibandingkan Januari," kata Eem.
Sebelumnya diberitakan, Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi mulai merangkak naik menjelang bulan Ramadan tahun ini.
Bahkan, ada komoditas yang kenaikannya cukup drastis. Di antaranya harga cabai rawit merah dan harga telur ayam. Penyebabnya rata-rata lantaran pasokan yang berkurang.
Seperti yang terpantau pada Senin (7/3/2022) di Pasar Atas Baru Kota Cimahi. Harga cabai gendot yang biasanya dijual Rp 40 ribu per kilogram kini meroket menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
"Iya sekarang naik, saya jual Rp 80 ribu per kilogram. Udah sekitar dua minggu naiknya," terang Dian (38) salah seorang pedagang cabai.
Menurut Dian, kenaikan harga cabai rawit merah tersebut dikarenakan faktor cuaca, sehingga membuat para petani di daerah penghasil gagal panen.
Baca Juga: Beli Bahan Makanan Segar, Belanja ke Pasar Kini Lebih Aman dan Praktis
"Kayanya gagal panen, kemudian faktor cuaca juga sama terhambat transportasinya," ucap Dian.
Sementara itu harga telur ayam yang normalnya Rp 20.000 per kilogram naik menjadi Rp 27.000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut dikarenakan berkurangnya pasokan dari daerah penghasil.
"Sekarang pasokannya berkurang. Yang biasanya ngirim 3 kwintal jadi 2 kwintal jadi ke harganya juga naik," ujar Linda (33) salah seorang pedagang.
Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya masih terpantau masih wajar. Seperti beras medium dijual rata-rata Rp 10.000 per kilogram dan beras premium dijual rata-rata Rp 11.000 per kilogram.
Sementara itu para pedagang tahu dan tempe mengeluhkan penjualan yang menurun sejak adanya aksi mogok produksi para pengrajin beberapa pekan lalu. Namun ukurannya lebih diperkecil.
"Kan seharusnya udah melakukan aksi protes itu harga jadi stabil. Ini malah naik terus ukurannya lebih kecil. Jadi penjualannya juga berkurang," kata Alan (24), salah seorang pedagang tahu dan tempe.
Tag
Berita Terkait
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Prediksi Bangkok United vs Persib: Celah Kemenangan Ada di Depan Mata
-
Berbenah Setelah Dikalahkan Persita Tangerang, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Taktik Jitu Persib Lawan Bangkok United Demi Jaga Asa Lolos AFC Champions League Two Grup G
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Pondok Pesantren Ambruk Saat Ratusan Santri Shalat Berjamaah
-
Ngeri! Modus 'Kawin Kontrak' Via Facebook, Wanita Sukabumi Disekap Sebelum Dijual ke Guangzhou
-
15 Kg Ganja Gagal Edar di Bekasi, Jaringan Narkoba Senilai Rp90 Juta Diringkus Aparat Gabungan
-
Wisatawan Diancam Celurit di Cianjur, Polres Selidiki Aksi Penghadangan di Naringgul
-
Momen Prabowo Hormat ke Mantan OB dan Tukang Ojek: Saya Jenderal, Saya Hormat Sama Kau..