Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 21 Maret 2022 | 15:44 WIB
Rara, pawang hujan sirkuit Mandalika (Twitter.com/MotoGP)

SuaraJabar.id - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS DPRD DKI Ahmad Yani mengatakan pihaknya berharap Formula E yang akan digelar pada Juni 2022 mendatang tidak menggunakan pawang hujan.

Ia menginginkan penyelenggara menggunakan teknologi modern untuk merekayasa cuaca.

Selain itu, cara lain yang lebih baik juga disebutnya adalah dengan berdoa agar cuaca tetap cerah dari awal hingga balapan selesai.

"Berarti dengan cara-cara teknologi modern yang ada. Bisa kita gunakan dan juga dengan cara berdoa selanjutnya," ujar Yani di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Jajaran Mobil Sport Ini Curi Perhatian di MotoGP Mandalika

Menurut Yani, di masa sekarang seharusnya yang dipakai adalah cara yang lebih rasional. Teknologi sudah canggih dan mampu mencegah datangnya hujan.

"Dalam zaman modern seperti ini tentunya pikiran rasionalitas yang kita pakai. Kalau nanti akan ada cuaca hujan bagaimana upaya-upaya rasional yang kita lakukan," tuturnya.

Karena itu, ia menganggap pawang hujan seperti di MotoGP Mandalika tidaklah rasional. Ia berharap nantinya Formula E tidak mengalami kendala berarti dan acara berlangsung lancar.

"Saya kira tidak (rasional) ya. Kita berupaya di DKI Jakarta harus lebih sukses daripada MotoGP yang ada," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kemunculan pawang hujan dalam acara MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022) menjadi sorotan.

Baca Juga: Sandiaga Buka Suara Kontroversi Pawang Hujan MotoGP Mandalika: Atraksi Kearifan Lokal, Allah yang Menentukan

Kata pawang menjadi trending topic di Twitter usai aksi pawang hujan bernama Rara Isti Wulandari melakukan aksinya di pit stop sirkuit Mandalika saat hujan mengguyur tempat pelaksanaan MotoGP.

Hingga pukul 17.40 WIB, setidaknya sudah ada 55,6 ribu twit yang menyebut kata pawang. Bukan hanya cuitan netizen lokal, banyak netizen dari luar negeri pun menyenggol kata pawang.

Kamera milik stasiun televisi yang menyiarkan langsung acara itu beberapa kali menyorot aksi sang pawang hujan yang berjalan di bawah guyuran hujan sambil membawa mangkuk berwarna emas.

Bukan cuma itu, akun resmi Twitter resmi MotoGP pun ikut takjub dan mengunggah momen itu.

"The master #IndonesianGP," tulis keterangan unggahan akun Twitter @MotoGP dikutip Suara.com, Minggu (20/3/2022).

Netizen Indonesia di Twitter kemudian mendorong agar sang pawang, Rara Isti Wulandari untuk go internasional.

Bukan cuma untuk Rara, netizen juga mendorong seluruh pawang hujan di Indonesia untuk menawarkan jasanya ke dunia internasional.

"Harus dimanfaatin nih. Ayo bu dan smua pawang hujan go international," tulis seorang netizen.

Load More