Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 Maret 2022 | 15:24 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Balai Latihan Kerja Lembang, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022). [ANTARA/HO-BPMI Setwapres]

Hal tersebut langsung menjadi gunjingan publik lantaran dianggap tidak valid.

Big data yang diklaim Luhut tersebut kemudian dibongkar oleh Peneliti IPO Catur Nugroho.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Catur membongkar klaim big data Luhut Binsar Pandjaitan.

Catur mengatakan, Luhut tak mengetahui arti dari big data yang sesungguhnya.

Baca Juga: Doakan Pernikahan Anwar Usman dan Adik Jokowi Lancar, Eks Ketua MK: Pak Anwar Manusia Biasa, Bebas Nikahi Siapa Saja

"Ucapan Luhut yang menyampaikan penundaan pemilu dengan alasan big data itu tidak bisa dipertanggungjawabkan validitasnya," kata Catur, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (23/3/2022).

Luhut dinilai asal berkoar tentang big data wacana penundaan pemilu kepada masyarakat.

Padahal, Catur mengatakan, data yang diklaim Luhut belum tentu benar.

"Jangan-jangan beliau juga nggak paham apa yang dimaksud big data itu. Kalau big data hasil dari media sosial, itu belum bisa merepresentasikan suara rakyat Indonesia," jelasnya.

Menurutnya, pergerakan media sosial bisa dimanipulasi. Sebab, ada banyak akun bodong yang bisa mengisi survei tersebut.

Baca Juga: Wacana Wapres Maruf Amin Vaksin Booster Sebagai Syarat Mudik Didukung Penuh DPR

Catur menduga alasan Luhut tak mau membongkar big data. Hal tersebut lantaran Luhut memang tidak mengetahui apa artinya.

Load More