Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Maret 2022 | 17:32 WIB
Sebuah kompleks pemakaman umum di Kampung Blok Desa, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, dicat warna-warni. [Ayobandung.com/Mildan Abdalloh]

SuaraJabar.id - Ada pemandangan berbeda di kompleks pemakaman umum di Kampung Blok Desa, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Kompleks pemakaman itu dicat warna-warni untuk menyambut Ramadhan.

Pengecatan dengan beragam warna cerah itu juga dilakukan supaya menghilangkan kesan angker.

Ujangt Kusnadi (45) pengurus makam di Kampung Blok Desa mengatakan, pengecatan kompleks pemakaman sudah menjadi keinginan masyarakat sejak lama, namun baru terwujud beberapa hari lalu.

Baca Juga: Tak Lapor Polisi Meski Diteror, Warga Tamansari Bandung: Kami Tak seperti Luhut

"Awalnya mendapat bantuan dari Yayasan Erick Tohir, setelah itu warga menjadi terpancing dan secara swadaya mengecat," ujar Ujang, Senin (28/3/2022).

Terlebih saat ini menjelang Ramadan yang mana banyak warga berziarah ke makam keluarga masing-masing. Sehingga warga menjadi lebih antusias melakukan pengecatan.

Untuk tahap awal, pengecatan dilakukan di jalan yang terletak di tengah-tengah makam. Cat yang dipilih adalah ada 5 warna yakni putih, hijau, kuning, merah dan biru.

Warna yang dipilih juga tidaklah sembarangan, melainkan memiliki simbol khusus yang mengartikan kehidupan masyarakat.

"Kuning artinya udara yang menjadi sumber kehidupan. Seluruh manusia bisa hidup karena adanya udara," ucapnya.

Baca Juga: Jaksa Sebut Mantan Manajer PT Pos Finansial dan Soeharto Rugikan Negara Rp 51,5 Miliar

Sementara hijau diartikan sebagai rezeki, putih berarti air yang juga menjadi penopang kehidupan manusia.

"Merah berarti api dan biru memiliki sifat kebersamaan dan lemah lembut," imbuhnya.

Dengan pengecatan warna-warni yang memiliki arti kehidupan, diharapkan masyarakat bisa hidup damai, tentram dan sejahtera.

Selain itu, lanjut Ujang, dengan pengecatan juga diharapkan bisa menghilangkan kesan angker yang selalu melekat dengan pemakaman.

"Jadi lebih segar juga. Makam kan biasanya terkesan angker dengan pengecatan juga bisa membuat orang tidak lagi merasa takut," terangnya.

Di kompleks pemakaman tersebut terdapat lebih dari 1.500 makam yang berasal dari pelbagai daerah.

Selain itu terdapat juga situs makam Syehk Abdul Syakib yang merupakan tokoh penyebar islam di Bandung Selatan.

Load More