SuaraJabar.id - Sebanyak 16 tersangka dugaan tindak pidana terorisme ditangkap di Sumatera Barat, Jumat (25/3/2022). Mereka diduga terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di sejumlah daerah, termasuk NII di Jawa Barat.
Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri mengungkap mereka memendam niat menggulingkan pemerintah.
Menanggapi itu, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Muradi menilai niat mereka patut diwaspadai, meski menurutnya masih sebatas bluffing alias gertakan atau propaganda saja.
"Perlu diwaspadai tapi, ya, jangan terlalu dijadikan referensi terlalu jauh," katanya saat dihubungi Suara.com, Senin (28/3/2022).
Baca Juga: Kejar Pak Guru CS, Brimob Perketat Pemeriksaan Jalur Pegunungan Sigi, Poso, dan Parigi Moutong
Menurutnya, jika memang ada niat demikian, maka organisasi atau gerakan teroris tapi juga berkarakter separatis yang ingin memisahkan diri secara politik.
Muradi menegaskan, dalam konteks ini, niat saja tidak cukup. Namun, mesti ada sejumlah aspek faktual yang mendukungnya.
"Kalau pun kemudian mereka mau menggulingkan pemerintah lihat faktualnya saja kira-kira kondisinya memungkinkan atau tidak," ujar Muradi.
Ia melanjutkan, aspek faktual yang dimaksud setidaknya mencakup empat aspek. Pertama, ia menyebutnya sebagai aspek pisau bermata tiga yakni mencakup kekuatan militer, politik dan sosial.
Aspek kedua, berkaitan dengan penguasaan wilayah. Selanjutnya, jejaring politik internasional.
Baca Juga: Dua prajurit Marinir TNI AL Gugur Diserang Kelompok Separatis Teroris di Nduga Papua
Aspek yang terakhir, sokongan dana seperti dari pihak lain di luar negeri.
"Dari empat hal itu kita lihat saja kira-kira ada tidak indikasinya. Kalau saya sih menganggapnya itu bluffing, baru sebatas jargon, klaim saja. Karena faktualnya dari empat hal ini saya belum menemukan," katanya.
"Kalau jejaring, mungkin. Tetapi kalau mereka memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menggulingkan pemerintah, ya, diskusinya masih panjang," Muradi mengimbuhkan.
Kendati begitu, niat tersebut bukan menjadi disepelekan. Kewaspadaan harus secara proporsional. Dalam amatan Muradi, gerakan ini ada kaitannya dengan jaringan Jamaah Islamiyyah (JI) Baru.
"Kalau kita melihat, misalnya, pola pasca 2020 kan memang JI berubah menjadi New JI, bergandengan tangan dengan banyak kader eks-NII yang ada di Jawa Barat," katanya.
"Makanya, kalaupun mereka bilang ke arah sana (menggulingkan pemerintah) saya kira memungkinkan sekali. Tetapi, lihat juga konteksnya, apakah itu hanya bluffing, hanya jargon saja atau dalam posisi yang benar artinya punya basis yang cukup kuat," tandasnya.
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
-
Ayah Rozak Buka Peluang Untuk Dedi Mulyadi Bisa Dekati Ayu Ting Ting: Nanti Jadi Gubernur
-
3 Alasan Wajib Nonton Drama Baru Lee Min Ki dan Han Ji Hyun 'Face Me'
-
4 Ide Padu Padan Gaya Daily Outfit ala Seo Ji-hye, Mudah Disontek!
-
Cek Fakta: Raja Thailand Larang Rakyatnya ke Indonesia karena Banyak Teroris
-
KB Bank Resmi Tunjuk Pemain Timnas Indonesia U20, Ji Da Bin sebagai Brand Ambassador KBstar
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
Terkini
-
Kirim Uang ke Luar Negeri? Ada Hadiah Menarik dari BRImo
-
Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024
-
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Siapkan Penanganan Tanggap Darurat
-
Pengen Daftar BRI UMKM EXPO (RT) 2025, Ikuti Langkah-langkah Berikut!
-
Laba BRI Tembus Rp45,36 Triliun, UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan