SuaraJabar.id - Seorang pelajar di Kota Banjar, Jawa Barat diduga mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada 12 April 2022 lalu.
Pelajar bernama Ridho Destian Nugroho (13), warga Desa Langensari, Kecamatan Langensari itu sebelumnya mendapatkan vaksin dosis pertama pada tanggal 12 April 2022 lalu di pelayanan vaksinasi sekitar Alun-alun Langensari.
Ibu kandung Ridho, Suharti mengatakan, sebelum vaksin, dokter memeriksa Ridho dan menyatakan sehat, sehingga bisa mendapatkan vaksin dosis pertama.
“Setelah vaksin biasa anak salah tarawih dulu. Tapi pas mau sahur badannya kok panas. Saya kira cuma panas biasa gitu, jadi tidak terlalu khawatir,” kata Suharti, Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Kabar Terbaru Evakuasi Korban Alfamart Ambruk di Gambut, Evakuasi Dilakukan Pakai Alat Berat
Namun setelah hari berganti, anaknya itu tidak kunjung sembuh. Selain badanya yang panas, hidungnya juga mengeluarkan darah.
“Tadi saya baru bawa ke Puskesmas, khawatir karena badanya sampai sekarang panas. Terus hidungnya juga mimisan, tapi keluar darahnya sedikit-sedikit, kalau nafas itu sesak katanya,” ujar dia.
Suharti mengaku sebetulnya tidak memberikan izin anaknya untuk disuntik vaksin, namun Ridho memaksa karena sebagai syarat naik kereta.
“Orang anaknya yang maksa ya gimana lagi. Maksudnya kalau mau ke Jawa Timur nanti pengen naik kereta api. Sedangkan syaratnya harus sudah vaksin,” terangnya.
Saat ini, setelah diperiksa oleh petugas kesehatan di Puskesmas ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kadinkes Kota Banjar dr Andi Bastian melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Ika Rika mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSUD.
Baca Juga: Alfamart Tanggung Biaya Pengobatan hingga Santunan korban Robohnya Gerai di Kalimantan Selatan
“Kita masih harus menunggu hasil pemeriksaan karena masih observasi. kita tunggu saja hasilnya,” kata dr. Ika.
Ika menambahkan, selama vaksin berjalan ini tidak pernah ada temuan kasus KIPI dengan gejala seperti itu.
“Sejauh ini belum ada KIPI dengan gejala berat, tapi kalau keluhan ringan itu mah akibat reaksi dari vaksin seperti pegal-pegal. Jadi untuk kasus ini kita tunggu hasil pemeriksaan lengkapnya dulu,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Beratnya Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang tanpa Izin
-
Perbandingan Aset Tanah dan Bangunan Dedi Mulyadi vs Lucky Hakim, Bak Bumi Langit
-
Lucky Hakim Minta Maaf ke Dedi Mulyadi, Sanksi Pemberhentian Sementara Tetap Berlaku
-
Viral Bapak 11 Anak Bikin Heran Dedi Mulyadi, Ini Tips Atur Keuangan Keluarga Pas-pasan
-
Alasan Lucky Hakim Kepada Kang Dedi Mulyadi Setelah Liburan ke Jepang Tanpa Izin
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal