SuaraJabar.id - Hingga saat ini belum ada obat dan vaksin untuk melumpuhkan Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus pada kasus demam berdarah dengue (DBD).
Terkait hal itu, Entomolog Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, Fairuz Hayati mengingatkan masyarakat untuk mencegah terinfeksi nyamuk tersebut.
Menurut Fairuz, menerangkan pencegahan gigitan nyamuk penyebab DBD perlu diperhatikan masyarakat karena selain obat dan yang belum ada, faktor utama penyembuhan adalah kekebalan tubuh penderitanya yang pastinya setiap orang berbeda-beda.
"Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih terus dikembangkan, maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan kita," ujarnya, Minggu (15/5/2022) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Karawang, Mobil Elf Seruduk Motor, 7 Orang Meninggal Dunia
Fairuz menyampaikan 3M plus, yakni menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.
Ditambah mencegah gigitan dan pengembangbiakan nyamuk dengan delapan langkah yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan memasang kawat kasa di lubang ventilasi.
Selanjutnya, menggunakan lotion antinyamuk, tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai, memasang perangkap telur nyamuk yang disebut ovitrap/lavitrap/mosquito trap dan pengendalian larva atau jentik nyamuk dengan pemberian larvasida yang bertujuan untuk membunuhnya.
Upaya itu, kata dia, lebih baik dari pada harus mengalami DBD yang sampai saat ini penyembuhannya masih bergantung kepada asupan makanan penderitanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus dengue di negara ini masih tergolong tinggi mencapai 32.213 kasus sejak awal tahun hingga 12 April 2022.
Baca Juga: Bahayakah Bermain HP saat Hujan Petir? Begini Penjelasannya
Sementara, pada 2021 total sebanyak 73.518 kasus dengan jumlah kematian 705 kasus.
Kemenkes juga menjelaskan dalam resminya, bahwa penanganan terhadap penderita DBD belum menggunakan obat khusus, melainkan obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul.
Beberapa upaya pertolongan awal terhadap penderita dapat dilakukan antara lain tirah baring (bedrest), perbanyak asupan cairan/banyak minum sekurangnya 2 liter per hari, kompres hangat, bila demam tinggi dapat diberikan obat pereda demam (antipiretik) seperti parasetamol.
Bila 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti pasien tampak makin lemas, muntah-muntah, gelisah atau timbul pendarahan spontan seperti mimisan, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna dan lain sebagainya diharapkan agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Gara-gara Ikut Kampanye, ASN Pemkab Bogor Dilaporkan Bawaslu ke BKN RI
-
Hari Terakhir Kampanye, Rudy-Jaro Ade Gelar Sembako Murah di Sirkuit Sentul
-
Pas Band Guncang Sirkuit Sentul saat Kampanye Akbar Rudy Susmanto
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya