SuaraJabar.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diminya untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Permintaan untuk melakukan evaluasi kinerja menteri itu disampaikan oleh relawan yang tergabung dalam "Trisakti for Jokowi".
"Perlu evaluasi menteri yang membawahi perdagangan serta tata niaga," kata Ketua Trisakti For Jokowi, Ancho Hatta, Jumat (20/5/2022) dikutip dari Antara.
Ancho Hatta mengharapkan adanya evaluasi kinerja kementerian agar tata niaga yang saat ini berjalan bisa menghasilkan kestabilan harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat.
"Saat ini kami mengharapkan Pak Presiden menegakkan tata niaga sudah berjalan, termasuk mengganti pejabat yang berwenang jika perlu," ucapnya.
Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman juga mengatakan Presiden Joko Widodo perlu melakukan evaluasi kinerja para menteri yang kerjanya kurang maksimal
"Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi terhadap menteri yang kinerja-nya kurang maksimal," kata dia.
Dia menyarankan hal tersebut agar pemerintahan bisa tetap berjalan maksimal hingga akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Presiden Jokowi seyogyanya melakukan evaluasi. Sehingga pos kementerian dapat maksimal, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar dia.
Baca Juga: Publik Puas Kinerja Jokowi Karena Mudik Lebaran Lancar, Faldo: Buah Dari Persiapan yang Baik
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta para menteri tetap fokus pada pekerjaan, bukan berkampanye.
"Belum (kampanye), yang penting seperti Presiden bilang, fokus pekerjaan, tetap fokus," kata Wapres Ma'ruf seusai menghadiri Rapat Pelaksanaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Presiden Joko Widodo dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna pada tanggal 9 Mei 2022 juga mengatakan bahwa para menteri dan kepala lembaga betul-betul fokus bekerja pada tugasnya masing-masing agar agenda-agenda prioritas dan strategis negara dilakukan dengan baik.
"Jangan tinggalkan pekerjaan," tegas Wapres.
Pernyataan Wapres tersebut memang senada dengan pernyataan Presiden Jokowi yang meminta kabinetnya untuk tetap konsentrasi pada masalah pandemi dan ekonomi global.
Tag
Berita Terkait
-
Neraca Perdagangan Surplus Selama 66 Bulan Beruntun, Apa Pemicunya?
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang
-
Proyek Karbon Indonesia Diserbu Investor, BEI Catat 2,75 Juta ton CO Selama COP 30
-
Tak Main-main! PSI Riau Targetkan 60 Kursi di 2029, Sebut Jokowi akan Ikut Mengurus Partai
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
Terkini
-
Kinerja UMKM Masih Ekspansif, BRI Paparkan Survei Indeks Bisnis 2025
-
Penghargaan GCG: BRI Buktikan Konsistensi Tata Kelola Kelas Dunia
-
4 Destinasi Wisata Paling Hits di Bandung Buat Liburan Akhir Tahun 2025
-
9 Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang, Pengemudi Honda Jazz Tewas
-
Diperiksa KPK Soal Skandal BJB Rp222 Miliar, Ridwan Kamil: Saya Tidak Tahu, Apalagi Menikmati