SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat memperketat pendistribusian sapi yang datang dari luar kota menjelang Idul Adha agar tidak ada hewan kurban yang terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK).
"Kita menyelesaikan masalah ini dengan me-lockdown, tidak boleh ada lagi sapi-sapi yang sakit," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin (23/5/2022).
Ia menuturkan pemerintah daerah sudah melakukan upaya untuk mencegah dan mengatasi wabah PMK agar tidak terus meluas ke ternak lainnya, begitu juga memeriksa secara ketat setiap sapi yang datang dari luar daerah.
Langkah itu, lanjut dia, dilakukan karena menjelang sebulan bahkan dua bulan sebelum Idul Adha sudah banyak berdatangan sapi dari luar daerah seperti dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur masuk ke Garut, sehingga pemeriksaan diperketat.
"Biasanya Idul Adha itu 30 hari atau 60 hari sebelumnya, sapi itu sudah dikirim dari Jawa ke sini, oleh kita mau diadakan check point di Malangbong (perbatasan Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Sumedang)," katanya.
Ia menyampaikan upaya pemeriksaan secara ketat itu untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat sehingga masyarakat merasa aman dan tenang saat melaksanakan kurban dengan menyembelih sapi.
"Kurban itu harus sapi yang sehat, sapi yang tidak sehat tidak akan diloloskan sebagai hewan kurban, kan kami akan ada dokter hewannya nanti," katanya.
Ia mengungkapkan penularan PMK pada hewan ternak di Garut sudah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa dengan kasus mencapai seribuan ekor. Kondisi itu menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk melakukan langkah antisipasi dan penanganan agar wabah tidak meluas.
Pemerintah daerah, tambah dia, telah menerjunkan tim kesehatan hewan, dan melibatkan unsur TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan dan pengecekan di lapangan.
Baca Juga: Sapi Terpapar PMK di Rumah Potong Hewan Kota Malang Bertambah
"PMK ini kan sudah dinyatakan kejadian luar biasa, nah kejadian luar biasa ini akan ditangani juga dengan luar biasa, kita sudah koordinasi, TNI/POLRI dilibatkan," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
Epy Kusnandar Sempat Berwasiat Minta Dimakamkan di Kampung Halaman Dekat Makam Sang Ibu
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Transformasi Mengejutkan LIMA di Usia 20 Tahun, Apa Itu Filosofi Lima Jari?
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak
-
BRI dan Danantara Terjunkan Relawan Tanggap Bencana BRI ke Sumatera