SuaraJabar.id - Warga diminta tak mempercayai ramalan paranormal mengenai nasib anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, yang terseret arus Sungai Aare di Kota Bern, Swiss.
Permintaan itu datang dari Ketua majelis Ulama Indonesia atau MUI Jawa Barat, Rahmat Syafei. Ia mngatakan, paranormal dalam andangan agama adalah perdukunan yang ramalannya haram untuk didengarkan.
"Tentunya kami juga mendengar banyak komentar yang tidak pada tempatnya. Pernyataan paranormal itu jangan didengarkan lah. Paranormal itu di dalam pandangan agama ialah perdukunan. Mengenai mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa, haram," tegas Rahmat dikutip dari Antara.
"Para dukun diberi ruang untuk ber-statement (menyampaikan pernyataan), padahal dalam pandangan agama perdukunan itu tidak boleh," katanya.
Rahmat mengemukakan bahwa semestinya warga menunjukkan empati dan tidak melakukan hal-hal yang justru bisa menambah masalah orang yang sedang mendapat musibah.
"Jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal, seolah membenarkan," kata dia.
Sementara itu, adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, tidak mau ambil pusing dengan pernyataan-pernyataan paranormal mengenai keponakannya.
"Kami tidak mau memasuki ke dalam hal kami tidak ketahui syariatnya. Kami hanya mengikuti panduan sesuai keyakinan yang kami miliki yaitu akidah dan ajaran Islam," kata Elpi.
"Memang ini adalah ekspresi, rasa kasih sayang dari berbagai pihak. Kami berterima kasih. Bentuk kasih sayang dan simpati orang ini berbeda, sesuai pengalaman, pengetahuan, dan keyakinannya," ia menambahkan.
Rara Istiati Wulandari menerima kecaman dari warganet gegara konten "meramal" keberadaan Emmeril Khan Mumtaz atau Eril, anak Ridwan Kamil yang hilang terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss. Namanya langsung menjadi trending topic pada Sabtu (28/5/2022).
Rara Istiati Wulandari atau Mbak Rara ini sebelumnya dikenal sebagai pawang hujan yang viral karena aksinya menghentikan hujan selama gelaran MotoGP Mandalika 2022.
Dengan bantuan kartu tarotnya, Rara Istiati Wulandari sempat meramal nasib Eril yang hilang setelah hanyut saat berenang bersama keluarganya di Swiss. Ia bahkan sampai tega menandai akun resmi Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya dalam konten "meramal"-nya.
"Yuk terus support doa ya semoga mas Eril Emmeril Khan Mumtadz ananda ibu Atalia dan bapak Ridwan Kamil ditemukan di sungai Swiss," tulis Rara pada unggahannya di Instagram, Jumat (27/5/2022).
Secara gamblang, Rara menyebut bahwa Eril nantinya akan ditemukan sekitar 8 jam dari aksi "meramal"-nya. Ia juga menyebut dirinya terkoneksi dengan Eril dan merasa dingin, hingga mengatakan ada pesan khusus untuk keluarga, yang diharapkan bisa tetap bahagia.
Rara kemudian menekankan bahwa ramalannya bisa meleset karena ia hanya manusia biasa. Tak sampai di situ, ia sesumbar mengaku hanya manusia biasa yang mendapatkan kekuatan enegi indigo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras