SuaraJabar.id - Puluhan orang dari berbagai kalangan usia mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sukaraja maupun rumah sakit (RS) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat karena sakit pusing dan mual.
Mereka diduga keracunan setelah menyantap makanan dalam acara syukuran pemberangkatan ibadah haji di Tasikmalaya.
"Mereka mengalami mual dan muntah, telah kita rawat dan kondisinya mulai membaik kembali," kata Kepala Puskesmas Sukaraja, Memed kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin (30/5/2022).
Ia menjelaskan secara keseluruhan warga yang mengeluhkan sakit sama dan harus mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Sukaraja maupun di sejumlah puskesmas dan rumah sakit tercatat sebanyak 75 orang.
Pasien dari Desa Tarunajaya, Kecamatan Sukaraja itu, kata Memed, datang ke puskesmas berbeda waktu, yakni sehari setelah menghadiri acara hajatan Sabtu (28/5) merasakan sakit mual, muntah, sakit perut, dan diare.
Selanjutnya Minggu (29/5) pagi, kata dia, warga mulai berdatangan ke puskesmas dengan keluhan sakit yang sama dan serentak, hingga Senin tercatat yang mengalami gejala keracunan makanan sebanyak 75 orang.
Warga yang mengeluhkan sakit, kata dia, tidak hanya dirawat di Puskesmas Sukaraja, sebagian ada yang dirawat di beberapa puskesmas terdekat, ada juga yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah SMC, Rumah Sakit TMC Kota Tasikmalaya, Rumah Sakit Bunda Aisyah, dan sebagian dalam pengawasan penanganan tim medis Puskesmas Sukaraja.
"Sementara yang dirawat di Puskesmas Sukaraja terakhir ada delapan orang," kata Memed Supendi.
Kepala Polsek Sukaraja Iptu Puryono menyampaikan jajarannya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mendata semua korban yang diduga keracunan makanan, termasuk memintai keterangan sejumlah warga.
Baca Juga: Serang Pemuda Terancam 7 Tahun Bui Gara-gara Butuh Uang untuk Biayai Kekasihnya di Bandung
Selain itu, lanjut dia, sampel makanan yang dikonsumsi korban sudah diamankan untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya agar dapat diketahui ada atau tidaknya zat berbahaya dalam makanan tersebut.
"Dari Polsek Sukaraja juga sudah membawa sampel makanan guna diselidiki lebih lanjut penyebabnya," demikian Puryono.[Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
4 Fakta Desa Naga: Sajikan Keindahan yang Terbalut dengan Cerita Legenda yang Menarik
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Viral 'Kampung Terpal Biru' di Gunung Guruh Bogor, Publik Colek Dedi Mulyadi hingga Rudy Susmanto
-
Anak Muda Bandung Diajak Kejar Mimpi di 2026 Lewat Extrajoss Ultimate Takeover
-
BP Taskin dan IPB Kebut Integrasi Data Desa Presisi Demi Hapus Kemiskinan Ekstrem
-
Belajar dari Tragedi Sumatera, Jamil Azzaini Bangun Masjid Eco Wakaf untuk 'Tangkis' Krisis Ekologis
-
Satukan Langkah untuk Sumatra, Komitmen BRI Group Dukung Pemulihan Infrastruktur