SuaraJabar.id - Adanya oknum Bobotoh yang menyalakan flare dalam laga Persib Bandung vs Bali United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung pada Minggu (12/6/2022) berbuntut panjang.
Bobotoh dan klub Persib kini terancam sanksi berat akibat adanya oknum Bobotoh yang menyalakan flare dalam laga itu.
Terpantau oknum Bobotoh menyalakan flare saat Persib berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui servis tendangan bebas David da Silva.
Setelah David da Silva selebrasi dengan para punggawa Persib lainnya, oknum Bobotoh lantas menyalakan flare di berbagai tempat dari tribun Utara, Barat, dan sebagian kecil tribun Selatan Stadion GBLA.
Pemimpin wasit Fariq Hitaba pun memutuskan untuk memberhentikan laga sementara waktu.
Selain melanggar aturan, asap dari flare itu dianggap membahayakan jalannya pertandingan sehingga laga diberhentikan sekira lima menit hingga asap hilang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut, aksi menyalakan flare itu adalah tanda euforia dari suporter yang rindu tak lama 'nyetadion' selama hampir dua tahun lamanya.
Meski begitu, pihaknya mengaku sudah berkomunikasi kepada Manajer Persib Umuh Muchtar terkit flare itu, dan menjadi bahan evaluasi ke depan.
"Cukup tertib meski di akhir-akhir ada flare nyala, sebetulnya itu tidak boleh terjadi. Tapi saya sampaikan ke Manajer Persib, nanti kita evaluasi," kata pria yang kerap disapa Iwan Bule ini.
Sebagai contoh kasus hukuman terdahulu, Arema FC dan Perseru Badak Lampung pernah kena sanksi denda dengan nominal besar dari Komite Disiplin PSSI lantaran ada oknum suporter menyalakan flare.
Baca Juga: Hasil Piala Presiden 2022: Perkasa di Manahan, PSIS Semarang Bantai Persita 6-1
Selain Persib kemungkinan mendapat denda dengan jumlah nominal yang tidak sedikit, Bobotoh juga berpeluang terancam tak bisa nyetadion kembali. Hukuman laga tanpa penonton ini kerap terjadi, bahkan di kompetisi Eropa sekalipun.
"Sanksi? Nanti kita akan teruskan ke komisi yang menangani di PSSI. Ternyata setelah saya nonton video di Malang juga sama, Solo juga. Nanti saya serahkan ke badan yudisial atau komisi khusus," ujarnya.
Di sisi lain, Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku kecewa dengan aksi oknum Bobotoh yang menyalaman flare di tengah jalannya pertandingan Persib vs Bali United.
Umuh menilai, kemarin Bobotoh menyalakan flare di waktu yang kurang tepat. Menurutnya, Bobotoh dapat menyalakan flare ketika laga usai.
"Saya kecewa dengan flare ini, soalnya berbahaya dan kemarin dirugikan dengan itu," kata Umuh ketika ditemui di UPI Bandung.
"Kemarin Persib lagi on (setelah gol David da Silva), lagi enak main, diganggu flare jadi buyar," ungkapnya menambahkan.
Persib masih ada dua laga sisa di Grup C, yaitu melawan Persebaya Surabaya dan Bhayangkara FC.
Umuh meminta kepada Bobotoh untuk tertib dan mentaati aturan supaya tidak menyalakan flare saat pertandingan berlangsung.
"Saya imbau Bobotoh ke depan bisa tertib. Nanti takutnya dihukum, kena sanksi," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan
-
Marc Klok Ungkap Manfaat Sekembalinya Bela Timnas Indonesia
-
Kata-kata Duo Pemain Timnas Indonesia usai Latihan Perdana di Persib Bandung
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Palu Diketok! Cirebon Timur Jadi Daerah Otonomi Baru, Penantian 20 Tahun Demi Pelayanan Publik
-
Helmy Yahya Dapat Jabatan Baru Lagi di Jawa Barat
-
3 Fakta di Balik Rencana 'Pecah Kongsi' 10 Daerah di Jabar
-
Peta Baru Jawa Barat Siap Terbentuk? Ini Daftar Lengkap 10 Calon Kabupaten yang Antre Mekar
-
Jabar Siap Pecah? Cirebon Timur Resmi Jadi Calon Kabupaten Baru ke-10 Usai Penantian 20 Tahun