Lagi Aksi Bidan Tuai Kemarahan Publik, Joget-joget di Hadapan Bumil

SuaraJabar.id - Belakangan profesi bidan menjadi sorotan publik. Hal ini lantaran sejumlah bidan viral karena aksinya yang dianggap tidak pantas.

Terbaru ada aksi joget yang dilakukan tiga orang bidan di tengah seorang wanita hamil dan suaminya. Dari video yang diunggah akun Twitter @infotwitwor_, terlihat sebuah ruangan bersalin.

Di ruangan bersalin tersebut, tiga orang wanita yang diduga seorang bidan berjoget-joget. Meski wajah mereka tertutup masker, namun terlihat mereka seperti tersenyum saat melakukan aksinya.

Di tengah mereka, tampak seorang wanita hamil berada di kasur pasien dan di sebelahnya tampak seorang pria yang diduga suami pasien.

Baca Juga: Bidan Viral Joget di Hadapan Pasien Ternyata Punya Belasan Konten di TikTok, Rekam Pasien Hamil hingga Proses Lahiran

Video itu sendiri terlihat diunggah sebuah akun Tiktok. Di video tersebut tampak caption yang bertuliskan bahwa aksi mereka untuk menunggu air ketuban si pasien pecah.

"Sambil menunggu ketuban pecah, bidannya goyang dulu. Lagian ibunya tidak bisa dipegang," tulis capiton dalam video tersebut.

Sontak saja aksi ketiganya ini pun menuai kemarahan publik. "Emang bner dah otaknya kaga ada," tulis salah satu pengguan Twitter.

"orang kek gini tuh kenapa ga belajar dari kasus yang udah udah ya?," timpal akun lainnya.

Sebelumnya juga ramai aksi bidan yang memicu kemarahan publik. Seperti aksi bidan di sebuah Puskesmas di Jakarta. 

Baca Juga: Kisah Bidan yang Membantu Persalinan di Zona Perang dan Kamp Pengungsian

Kejadian itu diceritakan lewat sebuah video yang diunggah oleh sebuah akun Tiktok. Video ini viral setelah dibagikan ulang oleh akun-akun Instagram dan Twitter.

Salah satunya ialah akun Instagram @lets.talkandenjoy. Wanita pengunggah video itu bercerita bahwa saudaranya yang sedang hamil 9 bulan pergi ke puskesmas untuk periksa menjelang lahiran.

Sayangnya, ketika sampai di puskesmas ia justru diperlakukan kurang sopan oleh para nakes. Mereka menyampaikan kata-kata yang tidak pantas disampaikan ke pasien.