Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 16 Juni 2022 | 23:22 WIB
Sejumlah kendaraan antre di jalur wisata Puncak, Cipayung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/5/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bogor menyambut wacana Kementerian PUPR untuk melakukan pembangunan Tol Puncak, Jawa Barat, demi mengatasi kemacetan yang selalu terjadi.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor, akan mendukung rencana pembuatan jalan tol Puncak.

"Bersama dinas terkait kita akan mendatangi Kementerian PUPR, untuk menanyakan keseriusan membangun tol Puncak," imbuhnya.

Karena keseriusan pembangunan tol Puncak, kata Iwan, pihaknya akan melakukan jemput bola menanyakan ke kementerian terkait.

Baca Juga: Ini Rute Pembangunan Tol Puncak Bogor, Panjang 18 Kilometer Langsung Tembus ke Gunung Mas

“Siap jika diperlukan bantuan untuk mendukung tol Puncak. Ini kan sudah ramai, jadi siapa berbuat apa harus jelas, apa apa saja yang harus kami lakukan juga,” jelasnya.

Mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan, pemerintah telah melebarkan Jalan Raya Puncak untuk mengatasi kemacetan, tetapi hal tersebut tidak sejalan dengan pertumbuhan kendaraan yang terus bertambah.

Lantas ada tiga usulan yang ditawarkan oleh Bina Marga. Pertama melakukan pelebaran jalan, akan tetapi terkendala dengan harga lahan yang sudah mahal.

Kedua, penataan simpang karena dari hasil penilaian ada empat atau lima titik kemacetan di jalur itu.

Ketiga adalah pembangunan jalan bebas hambatan (jalan to) dari Caringin menuju puncak. Dengan total panjang 18 km yang melewati Caringin Bogor – Cisarua – Gunung Mas.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Ditolak Ceramah di Bogor, Polisi: Acara Tetap Berlangsung, Pengamanan Diberlakukan

“Solusi terakhir ini yang dianggap memungkinkan,” kata Hedy.

Dalam pengusahaan jalan tol ada dua skema yang bisa dijalankan mulai dari jalur solicited nantinya masuk ke dalam rencana kerja Kementerian, lalu diadakan proses pra feasibility study, kemudian feasibility study, AMdal, tanah dan lainnya.

Sedangkan cara kedua yakni dengan jalur prakarsa atau diinisiasi oleh swasta, dimana menurut Hedy itu bisa lebih cepat.

Load More