Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 29 Juni 2022 | 15:30 WIB
Petani Asal Lembang, Bandung Barat Tengah Memetik Cabai pada Rabu (29/6/2022) (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Petani cabai di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) gagal meraup untung lebih dari hasil panen disaat harganya tengah meroket. Sebab harga cabai yang mahal justru malah rawan dicuri.

Hal itu dialami Isak (33), petani asal Cikarembi, Lembang yang mengaku resah cabainya dicuri maling. Untuk mengantisipasi pencurian cabai disaat harganya mahal, ia melakukan pengecekan ke lahan pertanian setiap malam.

"Jadi sebelum magrib hingga jam 8 malam dicek, intinya harus dikontrol dan dijaga setiap malam supaya aman dari pencurian," kata Isak saat ditemui di Lembang pada Rabu (29/6/2022).

Dirinya mengungkapkan, harga cabai rawit merah dari tingkat petani harganya mencapai Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga di pasar mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Baca Juga: Harga Cabai Melambung Tinggi, Petani Cabai di Lampung Timur Awasi Kebun Takut Dicuri

"Sekarang harganya sedang tinggi karena pemetikan mulai berkurang akibat cuaca yang tidak menentu, jadi ada cabai yang busuk," ujar Isak.

Dengan faktor cuaca yang tidak menentu itu, kata Isak, harga cabai rawit merah dari tingkat petani akan tetap stabil dengan harga Rp 75 ribu per kilogram, begitupun dengan harga di pasar.

Seperti diketahui, untuk harga cabai rawit domba di pasar dari Rp 40 per kilogram naik menjadi Rp 100 ribu hingga Rp 125 ribu per kilogram, dan cabai rawit dari Rp 30 ribu per kilogram, menjadi Rp 70 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogram.

"Harga cabai rawit Rp 75 ribu akan stabil, itu harga gunung (dari tingkat petani) sudah bertahan selama satu bulan," ucapnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Jatim Melambung Tinggi, Petani, Pedagang Pasar, Penjual Bakso Mengeluh Semua

Load More