SuaraJabar.id - Sebuah kampung di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terbilang unik. Hal itu karena nama kampungnya yang sama dengan negara maju di Asia Tenggara, yakni Singapura.
Kampung Singapura di Bandung Barat tepatnya berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat. Daerah itu bisa dikunjungi menggunakan sepeda motor sekitar 1 jam lebih dari Kota Bandung.
Meskipun namanya sama, namun Kampung Singapura sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan negara yang menjadi salah satu destinasi favorit untuk wisata dan belanja itu.
Kampung Singapura hanyalah sebuah wilayah yang terdiri dari tiga Rukun Warga (RW) yang memiliki kisahnya sendiri. Terdapat satu mitos dan cerita yang begitu terkenal tentang kampung itu, yang tentunya tidak ada kaitan dengan negara Singapura.
"Iya dari dulu namanya Singapura, tapi enggak ada kaitannya dengan negara itu," tutur Guna Taryana (47), salah seorang tokoh masyarakat di Kampung Singapura saat ditemui Suara.com pada Sabtu (30/7/2022).
Ia tak tahu sejak kapan Kampung Singapura berdiri dan berpenduduk. Hanya saja menurut cerita yang didapatnya dari sesepuh terdahulu, termasuk dari kakek dan uyutnya, kampung tersebut sudah ada sejak Belanda menjajah Indonesia.
Bahkan, kata Guna, para sesepuhnya terdahulu sempat ikut merasakan dijajah oleh orang-orang Belanda.
"Dari zaman Belanda nama Kampung Singapura udah ada. Bahkan orang-orang dulu sempat ikut perang melawan penjajah," sebut Guna.
Prabu Siliwangi Dibalik Penamaan Kampung Singapura
Baca Juga: Hijrah dari Banten, Abah Kecrik Pilih Jadi Kuncen Petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Hejo
Penamaan Singapura di kampung tersebut konon kata sesepuh terdahulu ada kaitannya dengan Prabu Siliwangi, yang merupakan raja di zaman Kerajaan Pajajaran. Konon katanya Prabu Siliwangi merupakan sosok yang membawa Kerajaan Pajajaran ke puncak kejayaan.
Prabu Siliwangi disebut dulunya pernah singgah di Kampung Singapura. Ia mendapat penjagaan dari sejumlah sosok seperti Mbah Cinta Larang, Mbah Konca Larang, Mbah Tanurasa, Eyang Pamili, Eyang Raja Kulina serta Pangeran Raja Anoman.
Tempat yang konon katanya pernah disinggahi Prabu Siliwangi itu kini diabadikan menjadi sebuah petilasan yang dinamakan Keramat Singapura.
"Konon katanya dulunga Kampung Singapura jadi tempat persinggahan Prabu Siliwangi. Jadi Kampung ini ada hubungannya sama Prabu Siliwangi," ujar Guna.
Di lokasi Keramat Singapura, setiap tanggal 14 Maulud selalu diadakan upacara ritual, dengan menyajikan nasi bungkus berisi telur didoakan sebagai penolak bala. Ritual tersebut, dulu, selalu diikuti juga oleh orang-orang dari daerah luar.
Namun sayangnya tradisi itu kini terhenti lantaran kurangnya dukungan dari pemerintah. Ke depan, Guna berencana berkoordinasi dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat hingga tokoh pemuda untuk memulai kembali tradisi tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Bangkai Macan Tutul Jawa Ditemukan Membusuk di Garut, Diduga Akibat Jebakan
-
Tips Merancang Kegiatan Produktif Saat Liburan Idul Adha
-
Terungkap di Sidang Korupsi NPCI Jabar: Saksi Beberkan Kevin Fabiano Beli Sepatu Sesuai Anggaran
-
Mengerikan! Begini Kondisi Air Liur Para Perokok
-
Jusuf Kalla Minta Pemerintah Jangan Hanya Salahkan Preman, Tapi..