SuaraJabar.id - Imbauan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengenai larangan bagi anak untuk membawa sepeda motor ke sekolah menuai pro dan kontra.
Pasalnya, tak sedikit siswa di Ciamis yang rumahnya jauh dari sekolah tempat mereka belajar. Selain jauh, akses angkutan umum menuju sekolah atau rumah mereka juga masih minim.
Rusmana, salah satu orang tua di Desa Sagalaherang, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis meminta agar imbauan Bupati Ciamis kepada kepala sekolah tersebut dipertimbangkan kembali.
Meskipun demikian, Rusmana mengaku setuju apabila anak yang masih di bawah umur dan belum memenuhi persyaratan berkendara dilarang membawa motor.
“Karena sangat riskan untuk keselamatan dirinya. Larangan membawa motor ke sekolah ini sangat tepat diterapkan untuk anak-anak SD,” katanya, Minggu (31/7/2022).
Adapun yang perlu dipertimbangkan, kata Rusmana, adalah larangan membawa motor ke sekolah untuk anak-anak SMP.
“Sebab banyak yang jarak ke sekolahnya itu jauh dan tidak ada angkutan umum,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Iyus Yusman, warga Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.
Meskipun mengaku setuju dengan larangan siswa membawa motor ke sekolah, namun daerah tertentu jarak dari rumah siswa ke sekolah cukup jauh.
Baca Juga: Putri Charlotte Jadi Anak Bangsawan Inggris yang Sering Bertingkah Konyol Depan Publik
“Larangan membawa motor ke sekolah untuk anak SD dan SMP ada baiknya. Salah satunya yaitu mendisiplinkan anak supaya tidak bermain lebih jauh. Selain itu juga tidak memperlihatkan kesenjangan sosial, karena tidak semua orang tua mampu membelikan motor untuk anaknya,” katanya.
“Namun, di daerah tertentu yang jarak tempuhnya jauh dan tidak ada angkutan umum, maka dengan sendirinya pihak sekolah harus mampu menyediakan fasilitas kendaraan khusus angkutan anak sekolah,” katanya.
Sementara itu, Usman Ali warga Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, mengapresiasi imbauan Bupati Ciamis agar anak sekolah tak bawa motor.
“Apabila ketentuan tersebut dilaksanakan, maka mau tidak mau harus mempersiapkan dan menyediakan kendaraan untuk antar jemput siswa yang jauh,” katanya.
Dari pantauan, cukup banyak siswa SMP yang membawa motor ke sekolah. Hal itu lantaran jarak rumah dan sekolah cukup jauh.
Selain itu, tidak ada angkutan umum yang bisa mengangkut siswa dari rumah ke sekolah. Kalaupun memakai jasa ojek, ongkosnya cukup mahal.
Berita Terkait
-
Bela Istri, Dude Harlino Tanggapi Nyinyiran soal Alyssa Soebandono Jadi Ibu Rumah Tangga
-
Alasan Haru di Balik Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Adopsi Anak, Ternyata Demi Safeea
-
Australia Berlakukan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
-
Bedu Ungkap Beratnya Biaya Hidup usai Cerai: Hampir Rp50 Juta per Bulan?
-
5 Seleb Bollywood Melahirkan Anak Pertama di 2025, Kiara Advani Sampai Katrina Kaif
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Kasus Korupsi Tunjangan DPRD Bekasi Memanas, Kejati Jabar Isyaratkan Daftar Nama Baru Siap Menanti?
-
5 Fakta Panas Demo Warga Cianjur Tagih Janji Bupati Soal Geothermal: Dari Jejak Digital Hingga Gempa
-
Ratusan Warga Serbu Kantor Bupati Cianjur Tolak Proyek Geothermal Gunung Gede - Pangrango
-
Bawa Bank ke Tengah Laut, BRI Hadirkan Teras BRI Kapal
-
4 Spot Wisata Hits di Kabupaten Bekasi Buat Liburan Akhir Tahun Anti Mainstream