SuaraJabar.id - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur bernama Neni Aptiani tengah menjadi sorotan karena mengunggah video menangis ingin pulang ke Indonesia.
Menurut laporan, sang TKW diduga disiram bubur panas oleh majikan karena tak suka taburan bawang di dalamnya.
Hal itu diketahui dari unggahan akun @infocianjur24jam di jejaring media sosial Instagram.
Menurut laporan, Neni sudah tidak tahan dengan kelakuan yang diberikan si majikan.
Melalui video tersebut, Neni menangis tersedu-sedu sambil memperlihatkan kerudung dan bajunya yang terkena siraman bubur.
"Saya nunggu-nunggu belum diproses, belum ada kabar, belum ada jemputan karena saya udah nggak tahan. Begitu pak terima kasih, mohon tolong bantuannya," kata Neni dikutip SuaraJabar.id, Sabtu (06/08/2022).
Melansir SuaraBogor.id, Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (ASTAKIRA), Ali Hildan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait juga kementrian luar negeri.
“Sampai saat ini sudah ada respon baik, bahkan Kasubdit PWNI Kemenlu siap bantu dalam proses kepulangan, doakan semoga proses berjalan lancar dan baik”, ujarnya, Jum’at, 5 Agustus 2022.
Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Pengembangan Kesempatan Kerja Dinas Ketenagakerjaan dan Tranmigrasi Cianjur, Ani Nuryanti mengatakan sudah menerima laporan dari keluarga Neni.
Baca Juga: Jemaah Haji Asal Babel Meninggal Dunia di Madinah
Berdasarkan video yang beredar juga laporan dari suami korban, Diduga Neni berangkat secara ilegal ke Dubai melalui calo TKW di kampungnya.
“Sudah kami proses, selain berkoordinasi dengan pihak ASTAKIRA Cianjur, juga kementrian luar negeri siap membantu, secepatnya kita upayakan untuk pulang”, jelasnya.
Pihaknya juga menegaskan bahwa selanjutnya akan memanggil pihak calo yang bersangkutan, untuk dimintai pertanggungjawaban
“Karena tkw berangkat non-prosedural Kami nanti akan panggil calo itu atau kita nanti datangi ke rumahnya untuk meminta pertanggung jawabannya,” pungkasnya.
Rekaman video tersebut pun sontak mencuri atensi warganet hingga menuai beragam tanggapan di kolom komentar.
"Sabar bu semoga cepat dapat titik terang yang segera bantu," tulis @mamih***.
"Inget mamah, semoga sehat di sana," komentar @mang***.
"Sok atuh kak instansi terkait di Cianjur, tolong segera dibawa pulang warganya kasihan si ibu," imbuh @intan***.
Berita Terkait
-
TKW Asal Cianjur Diduga Disiram Bubur Panas Karena Hal Ini, Korban Menangis Minta Dipulangkan
-
Video Viral TKW di Dubai Menangis Disiram Bubur Panas oleh Majikan, Hanya Gara-gara Bawang Goreng
-
Berlinang Air Mata, TKW Ini Minta Dipulangkan ke Indonesia Usai Disiram Bubur Panas: Saya Sudah Nggak Tahan
-
Cerita TKW Asal Cianjur Dipaksa Bekerja oleh Agensi di UEA hingga Alami Pendarahan
-
Begini Tampang Politisi Malaysia yang Perkosa TKW Indonesia, Dihukum 13 Tahun dan Cambukan
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal dan Cara Daftar Jabar Media Summit 2025
-
Menteri LHK Sentil Pemprov Jabar, Sebut Proyek Sampah Lulut Nambo Monumen Mangkrak 1 Dekade
-
Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI
-
Dukung Akselerasi Ekonomi Kreatif Lokal, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen dalam Road to INACRAFT