SuaraJabar.id - Puluhan desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum terjangkau akses jaringan internet alias blank spot. Mayoritas daerah tersebut berada di wilayah selatan Bandung Barat.
"Jadi catatan tahun lalu itu ada 46 desa masuk wilayah blank spot. Itu wilayah terluar, tahun ini kita tangani," ungkap Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Bandung Barat Siti Aminah Anshoriah saat dihubungi Suara.com pada Selasa (9/8/2022).
Dirinya mengatakan, 46 desa tersebut mayoritas berada di daerah selatan dan merupakan wilayah terluar Bandung Barat, yang hingga tahun lalu sama sekali belum mendapatkan koneksi internet.
Masyarakat yang hendak mengakses internet terpaksa datang ke tempat-tempat yang menerima jaringan.
"Kalau yang 46 desa itu memang enggak ada internet banget, jadi harus turun dulu. Misalnya itu ke kantor desa yang sebelumnya memang sudah ada internetnya," terang minah.
Menurutnya, letak geografis di mana daerahnya berbukit menjadi faktor utama sulitnya akses internet ke puluhan desa di Bandung Barat itu.
"Jadi faktornya memang karena kondisi geografis wilayah, berbukit jadi agak sulit untuk memasang jaringan. Apalagi daerah itu memang terluar di KBB," jelas Aminah.
Untuk memfasilitasi jaringan internet di 46 desa itu, lanjut Aminah, pihaknya sudah bekerjasama dengan Telkom dengan menyediakan wifi public di 113 titik yang tersebar di 46 desa tersebut.
Artinya, klaim dia, permasalahan blank spot sudah terselesaikan.
Baca Juga: Waduh! Sekolah Disegel Ahli Waris, Siswa SDN Bunisari Bandung Barat Tak Bisa Belajar
"Untuk sementara kita baru menarik jaringan untuk 46 desa itu. Kita kerjasama dengan Telkom menyediakan wifi fabric di 113 titik tersebar di 46 desa tadi. Artinya tahun ini sudah selesai blank spot di KBB. Mudah-mudahan ke depannya bisa menambah lagi," ungkap Aminah.
Setiap tahun pihaknya mengeluarkan anggaran hingga Rp 2,9 miliar untuk membayar tagihan penggunaan internet se-Kabupaten Bandung Barat.
"Anggaran pertahun untuk internet se-KBB itu Rp 2,9 M. Sebetulnya enggak banyak buat KBB yang daerahnya cukup luas. Mulai dari kantor dinas-dinas, kantor desa, puskesmas, objek wisata dikelola desa, sampai alun-alun desa," ujar Aminah.
Berita Terkait
-
Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Bertambah, Total 345 Orang
-
Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Alami Keracunan Usai Makan MBG
-
Elektrifikasi Kereta Bandung, Waktu Tempuh Jadi Lebih Singkat
-
Teka-teki Kematian Siswi SMK Dikaitkan dengan Keracunan MBG, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Desa Penghasil Pajak di Jawa Barat Jadi Prioritas Dedi Mulyadi
-
Untuk Anak Indonesia di Pelosok, EIGER Kirim Ribuan Tas Sekolah dari Mentawai sampai Halmahera
-
CCTV Ungkap Misteri Remaja Tewas di Cibinong, Diduga Korban Tawuran
-
Beton Readymix WSBP Berperan Besar dalam Menyukseskan Infrastruktur Transportasi Jawa Barat
-
Wakil Kepala Toko Alfamart Jadi Otak Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawati