Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo | Elvariza Opita
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 08:45 WIB
Peserta upacara di Parungponteng, Tasikmalaya berlarian karena takut tower akan ambruk. (Instagram/@terang_media)

SuaraJabar.id - Upacara bendera semestinya berjalan dengan penuh khidmat, apalagi ketika diselenggarakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan pada Rabu (17/8/2022) kemarin.

Namun upacara di Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat berikut ini berakhir ricuh. Bahkan para pesertanya sampai berlarian meninggalkan lokasi membuat suasana upacara berubah drastis.

Usut punya usut, mereka pergi tunggang-langgang karena khawatir tower sinyal yang terletak tidak jauh dari lapangan terlihat akan rubuh. Sontak saja massa berlarian sambil berteriak ketakutan, cemas jika bangunan raksasa itu menimpa mereka.

Teriakan penuh ketakutan itu seperti yang terlihat di video unggahan akun Instagram @terang_media. "Astaghfirullah," ucap warga berkali-kali sambil berlarian meninggalkan lokasi, dikutip SuaraJabar.id, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga: Profil Ayumi Putri Sasaki, Paskibraka Keturunan Jepang Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera

Sontak suasana di lapangan berubah jadi sangat rusuh. Hanya tampak petugas upacara yang bertahan di tempatnya, sementara tamu dan para hadirin sudah berlarian.

Hingga seorang pria memberi arahan agar peserta kembali ke tempat masing-masing. "Nggak ada, nggak ada apa-apa. Kembali ke tempat, ayo!" imbau pria itu beberapa kali.

Tower tersebut ternyata bukannya akan rubuh dan bisa menimpa orang-orang di lapangan. Para peserta itu ternyata hanya tertipu oleh awan yang bergerak sehingga memunculkan ilusi tower akan ambruk.

"Tidak ada apa-apa. Kembali ke tempat, kembali ke tempat," terang pria itu lagi. "Itu awan yang berjalan, ya. Kembali ke tempat."

"Mohon perhatian kepada peserta upacara, pasukan Paskibra jangan berubah. Peserta upacara menempati tempat yang tadi telah ditempati, tidak ada apa-apa. Hanya itu kelihatan awan yang menipu penglihatan kita, tidak ada apa-apa," imbuh pria lain.

Baca Juga: Niat Hati Tolong Peserta Upacara yang Pingsan, Pria Ini Malah Ketiban Apes

Arahan itu yang akhirnya menenangkan para peserta upacara agar kembali ke tempat masing-masing. Warganet sendiri menanggapi peristiwa itu dengan penuh tawa sambil sibuk mencari orang pertama yang menimbulkan kegemparan.

"Dicari tuh biang kerok nya," komentar warganet.

"Woyy siapa yang teriak tadi?" celetuk warganet.

"Wahh yang teriak pertama siapa tuh," sambung warganet lain.

"Astaga... mau khidmat malah jadi ngakak aq," tutur warganet.

"Tower ngeprank," seloroh yang lainnya.

Masyarakat Solo Juga Pernah Kena Prank Serupa

Tangkapan layar kolase foto menara masjid agung Sriwedari Kota Solo. [Instagram/@diskonsolo]

Tanggal 29 Mei 2022 lalu, masyarakat Solo, atau tepatnya pengunjung Solo Car Free Day (CFD) lah yang dibuat geger dengan isu serupa.

Kala itu warga berlari kabur secepat-cepatnya karena muncul isu menara Masjid Sriwedari akan ambruk. Sontak ribuan warga yang memadati Jalan Slamet Riyadi panik berlarian menyelamatkan diri.

Namun ternyata isu tersebut hoaks semata. Lagi-lagi kepanikan muncul akibat awan yang bergerak dan memunculkan ilusi tertentu.

"Dikira menaranya ambruk, ternyata awan yang berjalan. Siapa ini yang pertama bikin berita hoaks," keluh akun Instagram @soloinfo, mengklarifikasi kehebohan yang terjadi.

Load More