SuaraJabar.id - Petani di Bandung Barat, Jawa Barat mengeluhkan kondisi morat marit yang kini mereka rasakan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurut petani di Bandung Barat, kenaikan harga BBM otomatis ikut mengerek ongkos produksi yang mereka keluarkan.
Apalagi menurut mereka, sebelum pemerintah menaikan harga BBM awal September lalu, harga pupuk sudha terlebih dahulu mengalami kenaikan.
Dikatakan oleh salah satu petani di Bandung Barat, Yuhana (52), bahwa harga pupuk selama satu tahun terakhir masih mengalami kenaikan cukup tinggi.
"Terutama pupuk, selama setahun terakhir, harga pupuk sudah naik tiga kali. Sekarang BBM naik dikhawatirkan, harga pupuk akan naik lagi," ucapnya seperti dikutip dari AyoBandung--jaringan Suara.com
Menurut Yuhana, pupuk jenis NPK dari awalnya Rp8 ribu sekarang Rp20 ribu per kilogram, kemudian Hidro Komplek dari Rp10 ribu/kilo sekarang menjadi Rp20 ribu.
"Sementara jenis pupuk tabur Haeno Rp20 ribu/dua kilo menjadi Rp55 ribu. Sekarang BBM sudah naik, kemungkinan harganya akan naik lagi," tambahnya.
Selain harga pupuk dan bbm yang naik, petani juga harus menghitung biaya trasportasi. Tentu saja hal ini menambah berat beban ekonomi para petani.
"Itu baru hitungan pupuk. Belum ongkos transportasi dan jasa atau buruh,"
Baca Juga: Tak Terpengaruh Kenaikan BBM, Selebritis Ini Liburan Ke Swiss Penampilannya Jadi Sorotan Publik
Ditambahkan oleh Yuhana, selama ini pemerintah seolah lepas tangan kepada kaum tani. Petani tidak mendapat perhatian saat harga pupuk naik atau saat panen melimpah namun tidak terjual.
Berbeda saat harga sayuran atau minyak naik, pemerintah justru memberikan subsidi.
"Kalau harga cabai naik, bawang naik, minyak naik, pemerintah kelabakan lalu memberikan subsidi. Tapi kalau harga sayuran lagi turun atau pupuk naik, pemerintah seperti tidak peduli, bahkan kadang banyak hasil panen yang gak kejual dan membusuk,"
Berita Terkait
-
Tak Terpengaruh Kenaikan BBM, Selebritis Ini Liburan Ke Swiss Penampilannya Jadi Sorotan Publik
-
Tuntut Turun Harga BBM, Buruh Ancam Akan Demo Satu Bulan Penuh dan Melakukan Mogok Kerja
-
Suara Rakyat:Leuwipanjang Bandung Banjir, Harga BBM Mahal Habis di Jalan, Rugi Bandar
-
Upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan akan Penuhi Kebutuhan BBM untuk Para Nelayan di Setiap Daerah
-
Kenaikan Harga BBM dan Pencabutan Subsidi Pupuk Bikin Petani Indonesia 'Tercekik'
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
-
Hasil Babak Pertama: Buang Peluang, Timnas Indonesia U-23 Masih Tertahan
Terkini
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil
-
Puncak Dirombak Total! 130 Lapak PKL Digusur, Jalur Pedestrian dan Taman Tematik Siap Dibangun