Akal Bulus Pencuri Emas di Sukabumi, Modus Mendata BLT Pemerintah

SuaraJabar.id - Kasus pencurian dialami oleh warga di Jalan Kibitay, Kampung Tegal Jambu RT 05/07 Blok Bangsanaya, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Pencurian itu menyebabkan perhiasan emas berupa cincin milik korban raib digondol pencuri. Anak korban TH (22) menjelaskan terduga pelaku berjumlah dua orang.

Dua orang terduga pelaku ini sudah dua kali mendatangi rumah milik keluarganya. Kedatangann pertama pada 5 September 2022 dan kedua pada Jumat (16/9).

Menurut anak korban, terduga pencuri ini awalnya bertanya soal kakeknya. Pada 5 September terduga pelaku yang merupakan pria berusia sekitar 30 tahun dan 50 tahun datang memakai kemeja dan baju batik serta berpenampilan menarik (formal).

Baca Juga: Modus Pencurian Terekam CCTV, Pelaku Intip Rumah Pura-Pura Beli Bawang di Jam Subuh

"(Terduga pelaku) menanyakan Bapak J (nama kakek saya) dan ingin ngobrol di dalam rumah," kata TH mengutip dari Sukabumiupdate--jaringan Suara.com

Lalu pada Jumat pagi, kedua terduga pelaku yang mengendarai sepeda motor kembali datang ke rumah tersebut yang ketika itu hanya ada korban.

Kedua terduga pelaku itu lalu mengaku sebagai petugas kecamatan untuk mendata penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kronologi ini dituangkan korban dalam laporannya ke Polsek Lembursitu.

"Saat itu pelaku ingin berbicara di dalam rumah dan kebetulan ibu saya sedang memakai perhiasan cincin dan gelang emas," kata anak korban.

Kedua terduga pelaku masuk ke dalam rumah. Sedangkan YA izin ke kamar mandi. Saat inilah terduga pelaku diduga mengambil cincin emas 4 gram dan gelang 6 gram milik YA yang disimpan di atas kursi lalu dihalangi baju.

Baca Juga: Aksi Pencurian Handphone Belasan Juta di Cianjur Terekam CCTV, Begini Tampang Terduga Pelaku

Para pelaku sempat dikejar korban dan para tetangga. Namun kata warga sekitar, terduga pelaku belok dan masuk ke dalam gang.

TH menyebut ibunya tidak pernah menyimpan perhiasan di sembarang tempat. Akibat kejadian ini, YA mengalami kerugian total sekitar Rp 7 juta.