Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 05 Oktober 2022 | 20:48 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan paparannya dalam acara Farewell Event Gubernur DKI Jakarta di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJabar.id - Perlambatan ekonomi global diprediksi bakal terjad pada tahun 2023 mendatang. Untuk mengantisipasi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah kabupaten/kota lebih proaktif menarik investor.

Investasi yang masuk ke kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat kata Ridwan Kamil, akan mendongkrak sektor ekonomi negara.

"Tahun depan, semua memprediksi ekonomi global akan melambat, akan resesi, sehingga kita harus ancang-ancang dari sekarang. Jadi kalau daerah-daerah ini paham bahwa 1/4 yang menjaga ekonomi Indonesia adalah investasi, tolong dari sekarang kayak gubernurnya, proaktif, door to door, datangin (investor)," kata Ridwan Kamil, Rabu (5/10/2022).

Ditemui seusai membuka acara West Java Investment Summit (WJIS) Tahun 2022, Gubernur Ridwan Kamil juga meminta pemkab/pemkot untuk "membuka karpet merah" bagi para investor untuk berinvestasi di daerahnya

"Jadi saya minta daerah menggelar karpet merah bagi investor, karena Rp 1 triliun aja investasi masuk, akan membuka lapangan kerja hingga 1.000 orang, " kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Apa Itu Resesi? Ini Penjelasan, Penyebab, dan Daftar Negara yang Terancam

Dia menuturkan dalam sektor ekonomi ada empat ukuran, yakni investor, ekspor, daya beli masyarakat, dan belanja pemerintah.

Oleh karena itu, Gubernur Ridwan Kamil berharap, kepala daerah di tingkat kabupaten/kota dapat memahami bahwa investasi adalah salah satu pendorong ekonomi.

Terlebih pada tahun depan Indonesia diprediksi akan menghadapi perlambatan ekonomi yang akan berdampak pada banyak sektor di daerah.

Namun Gubernur Ridwan Kamil menyatakan optimistis bahwa pasar investasi di Jawa Barat tetap dilirik calon investor, kendati kondisi perekonomian dunia sedang anjlok.

"Memang ekonomi global sekarang ini sedang dalam kondisi yang sebenarnya memprihatinkan, tetapi animo investor atau calon investor global dan domestik terhadap Jawa Barat tetap tinggi. Dan ini menandakan bahwa di sini memang ada sesuatu yang lebih membutuhkan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herawanto mengatakan bahwa fokus dorongan investasi pada WJIS 2022 yakni food security dan renewable energy.

Hal ini, kata Herawanto, merupakan langkah Jawa Barat dalam menjawab tantangan global yang berdampak pada peningkatan harga pangan dan energi.

Ia menuturkan investasi pada food security, merupakan langkah Bank Indonesia Jawa Barat untuk memperluas implementasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi).

Ia mengatakan berbagai kelompok masyarakat inklusif yang telah tergabung dalam ekosistem pangsi, akan semakin diperkuat melalui berbagai investasi pada sektor ketahanan pangan sehingga akan semakin mendorong efektifitas dan efisiensi proses bisnis komoditas pangan dan produk olahan yang berdaya saing.

"Jadi kami berharap, langkah tersebut akan turut menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi, baik dalam jangka pendek maupun secara struktural," kata Herawanto.

Ia mengatakan untuk melengkapi peran WJIS dalam mendorong ketahanan pangan melalui sisi demand kepada para petani teh dengan mendorong kembali budaya ngeteh Nusantara, juga diselenggarakan pararel session bertajuk Java Tea Experience (JTE) 2022. [Antara]

Load More