Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 15:04 WIB
Triwanto Wardi (54), pemilik galeri yang menjual batik Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Batik khas Cimahi mungkin masih terdengar asing. Namanya jelas kalah pamor di bandingkan daerah penghasil batik seperti Pekalongan, Cirebon, Solo dan daerah lainnya.

Namun siapa sangka berbisnis batik khas Cimahi yang namanya masih terdengar asing membuat Triwanto Wardi (54) bisa cuan ratusan juta setiap bulannya.

Ia membuka sebuah galeri yang dinamakan Lembur Batik yang berada di Jalan Bumi Prima Raya, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

"Jadi memang Cimahi itu sudah punya ciri khas batik, cuma memang belum sepopuler daerah lain," tutur Triwanto kepada Suara.com belum lama ini.

Baca Juga: Muhammadiyah Makassar Akan Berangkatkan 1.000 Penggembira ke Muktamar Muhammadiyah di Solo

Ia menceritakan, batik khas Kota Cimahi mulai digagas tahun 2009 oleh Atty Suharti, mantan Wali Kota Cimahi periode 2012-2017 yang masih menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Cimahi saat itu.

Ketika itu Pemkot bersama Dekranasda Kota Cimahi ingin mengangkat batik khas Cimahi. Sehingga dikumpulkanlah para toko dan sesepuh untuk merumuskan dan merealisasikan keinginan tersebut.

"Hasilnya diangkatkah 5 motif batik khas Cimahi. Jadi gagasannya dari Pemkot, kita hanya mengembangkan saja," terang Triwanto.

Lima Motif Batik Khas Kota Cimahi

Dari hasil itu terciptalah lima ciri khas batik Kota Cimahi. Yani batik motif singkong, yang merupakan makanan pokok warga Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Baca Juga: Pembangunan Tol Jogja-YIA Butuh 5 Juta Meter Persegi, Tirtoadi Masih Jadi Wilayah Tergusur

Kedua ialah motif Ciawitali, nama daerah di Kota Cimahi yang banyak ditumbuhi rumpun bambu. Ketiga ada motif militer, lantaran Cimahi disebut sebagai Kota Militer yang banyak berdiri pusat pendidikan militer.

Kemudian motif Curug Cimahi, yang merupakan salah satu objek wisata di kawasan Cisarua. Meskipun kini sudah berada di wilayah Bandung Barat, namun objek wisata tersebut masih kerap didatangi warga Cimahi.

Ada juga motif Kujang yang merupakan senjata tradisional khas Jawa Barat. Pada motif ini terdapat dua jenis motif Kujang yang ada pada batik Cimahi, yaitu motif Rereng Kujang dan Kujang Cakra.

Mulai Dikenal dan Menghasilkan Omzet Ratusan Juta Setiap Bulan

Dengan kerja keras, Triwanto terus mengembangkan dan memperkenalkan batik khas Cimahi. Hasilnya, kini batik lokal Cimahi sudah dikenal khususnya di wilayah Jawa Barat.

"Alhamdulillah untuk batik Cimahi di Jawa Barat kita sudah banyak dikenal karena saat asal awal saat launching kita juga undang warga," ujar Triwanto.

Meskipun belum setenar batik khas daerah lainnya, namun omzet yang didapat Triwanto dari bisnis batik khas Cimahi cukup menggiurkan. Dalam sebulan, 300 hingga 400 potong batik khas Cimahi bisa laku terjual.

Dari total kain batik yang terjual, Triwanto bisa mendapat omzet Rp 150-200 juta setiap bulannya. Harga jual termurah dari setiap potongnya dari mulai Rp 175 ribu hingga Rp 1 juta.

"Kita itu ngejar souvenir, untuk tamu tertentu. Dari sekolah, seragam Pemkot Cimahi, dari instansi sudah pakai batik motif batik Cimahi," pungkas Triwanto.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More