SuaraJabar.id - Edwin (40) seorang sopir truk pengangkut sampah menceritakan kondisi TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang membuatnya harus menginap nyaris setiap hari.
Seperti diketahui, buruknya akses landasas di TPA Sarimukti lantaran selalui diguyur hujan berdampak terhadap pengangkutan sampah.
Truk-truk dari berbagai wilayah di Bandung Raya seperti Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat setiap harus harus antre panjang untuk membuang sampah.
"Ini saya baru pulang banget habis buang sampah dari TPA Sarimukti," tutur Edwin kepada Suara.com pada Rabu (19/10/2022).
Ia berangkat dari kantor UPTD Kebersihan Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (18/10/2022) sekitar pukul 20.00 WIB dan tiba pukul 23.00 WIB. Edwin langsung dihadapkan pada antrean dengan puluhan truk pengangkut sampah lainnya dari berbagai daerah.
Edwin pun terpaksa harus menginap di dalam truk pengangkut sampah. Dengan harapan saat TPA Sarimukti dibuka sekitar pukul 05.00 WIB langsung memasuki area pembuangan.
"Tapi kan pas pagi juga tetap antre pas mau masuk TPA. Antreannya itu ada sekitar 4 kilometer lebih," ucap Edwin.
Saat memasuki TPA Sarimukti, Edwin dan para sopir lainnya dihadapkan dengan kondisi jalan menuju landasan yang licin dipenuhi lumpur tebal dan jalan yang berlumbang.
"Parah jalannya. Lubangnya dalam-dalam terus ketutup sama lumpur. Sampe ada truk pengangkut sampah yang terguling," ungkap Edwin.
Baca Juga: Antrean Mengular Truk Sampah di TPA Sarimukti, Terjebak Berjam-jam hingga Ada yang Menginap
Usai membuang sampah dari TPA Sarimukti, Edwin langsung bergegas kembali dan tiba di UPT Kebersihan KBB pada Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 10.20 WIB. Dia tak sempet pulang ke rumah bertemu anak dan istrinya tapi harus kembali mengangkut sampah.
"Saya gak sempat pulang ke rumah. Sekarang harus angkut sampah lagi," tutur Edwin.
Bendahara UPTD Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup KBB Agus Hermawan mengatakan, kondisi TPA Sarimukti saat musim penghujan ini sangat menghambat pengangkutan sampah dari wilayah Bandung Barat.
"Jadi ada keterlambatan. Yang biasanya habis antar sampah langsung pulang lagi, sekarang harus menginap. Kemudian pengangkutan ke wilayah juga jadi terganggu," ungkap Agus.
Dia mengatakan, setiap harinya sampah yang dibuang dari Bandung Barat ke TPA Sarimukti mencapai 160 ton yang diangkut menggunakan 37 unit truk pengangkut sampah.
"Kalau volume yang dibuang tetap segitu, cuma waktu aja yang terdampak," ucapnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Waspada Cuaca Ekstrem di Sebagian Wilayah Jawa Barat, Simak Dimana Saja
-
Siapa Salmah Suci? Dara Cantik yang Dagangannya di Endorse Dedi Mulyadi: Enak dan Murah
-
Bupati Purwakarta Anne Ratna Geram, Polisikan 5 Channel Youtube di Tengah Gugat Cerai Kang Dedi Mulyadi
-
5 Tempat Wisata Gunung di Jawa Barat, Cocok bagi Pehobi Mendaki
-
BMKG Hari ini, 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang, Dimana Saja?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah