Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 25 Oktober 2022 | 19:45 WIB
Wanita bercadar diamankan polisi saat hendak terobos masuk Istana Negara, Selasa (25/10/2022) pagi. (foto: Ist)

SuaraJabar.id - Seorang perempuan yang mengacungkan senjata api jenis FN kepada anggota Pasmapres yang berjaga di dekat pos utama Paspampres di depan Istana Merdeka pada Selasa (25/10/2022).

Aksi nekat itu dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB.
Dari keterangan Paspampres, perempuan yang membawa senjata api jenis FN itu mencoba masuk ke kawasan Istana Kepresidenan namun gagal.

Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Prof Muradi memiliki analisis awal terkait aksi perempuan bercadar yang mencoba masuk Istana Kepresidenan.

Menurutnya, perempuan tersebut sedang menebar teror. Namun tujuannya dilakukan secara acak, tidak khusus mengarah kepada Presiden Joko Widodo yang saat bersamaan memang sedang tidak berada di Istana Kepredisenan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut BLT BBM Tersalurkan 99,7% dan BSU 72%

"Keselamatan presiden saya pikir tidak menjadi masalah karena sudah di Kalimantan Utara. Jadi terlihat dia random dia tidak melihat apakah presiden ada di sana atau tidak," kata Muradi saat dihubungi Suara.com pada Selasa (25/10/2022).

Namun menurutnya aksi perempuan bersenjata yang hendak terobos Istana Presiden itu merupakan warning bagi aparat keamanan.

"Ini menjadi semacam alarm agar kita fokus lagi pada gerakan teror. Saya melihatnya ada pesan, jangan dianggap main-main," ujar Muradi.

Prof Muradi mendorong pihak kepolisian maupun Densus 88 untuk segera mengungkap dibalik aksi perempuan tersebut. Terutama untuk mengorek hubungan perempuan tersebut dengan kelompok atau organisasi radikal dan terorisme.

"Itu sebenarnya lebih mudah mengeceknya. Jadi apakah nanti terkait atau tidaknya kita akan dalami dari handphone atau sosial medianya, apakah ada other atau perintah atau lain sebagainya," kata Prof Muradi.

Baca Juga: Ngeri, Dua Perampok Bersenjata Api Masuk Setelah Minimarket Ditutup

"Tapi kita tidak bisa berspekulasi. Bisa jadi dia single fighter atau alone walk atau dia mengamini apa yang disampaikan oleh kelompok teror tersebut atau sebagainya. Ini inggal dua opsi aja apakah dia kelompok atau sendiri," tambahnya.

Sementara itu, penyidik Subdirektorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) pada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menyelidiki motif perempuan bercadar yang menodongkan senjata api ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Merdeka pada Selasa pagi.

"Mengenai motif seperti saya sampaikan tadi sedang didalami," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Fadil mengatakan, penyidik juga mendalami afiliasi yang bersangkutan seraya memastikan investigasi kasus tersebut akan dilaksanakan secara profesional dan objektif.

"Intinya siapapun yang melakukan pelanggaran aturan akan kita tindak sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.

Penyidik Kepolisian mendalami asal yang bersangkutan mendapatkan pistol tersebut. Penyidik juga melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk menelusuri apakah pistol tersebut buatan pabrik atau pistol rakitan.

Kapolda juga mengatakan, situasi Jakarta saat ini tetap kondusif dan masyarakat bisa beraktivitas secara normal tanpa ada yang perlu dikhawatirkan.

"Peristiwa tersebut berhasil kita cegah dan situasi Jakarta tetap kondusif," ujarnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More