SuaraJabar.id - BNPB mengkoordinasikan kementerian dan lembaga untuk percepatan penanganan pascagempa di Cianjur. Koordinasi yang dipimpin Kepala BNPB Suharyanto dilakukan melalui daring.
Pada rapat koordinasi kemarin, Suharyanto menekankan target masa tanggap darurat berlangsung selama satu minggu dan berharap proses pencarian dan evakuasi sudah selesai.
Suharyanto juga meminta kementerian dan lembaga dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penanganan darurat. Di samping itu, ia mengatakan BNPB telah mengerahkan personel dan logistik ke lokasi bencana.
“Kami juga menyiagakan satu unit helikopter untuk distribusi bantuan,” ujar Suharyanto.
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan prioritas utama penanganan darurat, yaitu pencarian dan evakuasi korban, penanganan pengungsi serta perbaikan sarana vital dan pembersihan material yang menutup akses jalan.
Hingga Selasa (22/11/2022), pukul 06.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi BNPB masih menyebutkan sebanyak 25 warga tertimbun reruntuhan bangunan.
Data menyebutkan sejumlah warga tersebut teridentifikasi berada di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pada penanganan pengungsi, Lilik menggarisbawahi gotong royong untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas maupun mereka yang mengungsi.
“Pada pencarian dan evakuasi korban, lakukan pencarian dan evakuasi serta perawatan warga yang mengalami luka-luka,” ujar Lilik yang melanjutkan untuk memimpin rapat koordinasi.
Baca Juga: Penjelasan PVMBG tentang Gempa Bumi di Cianjur
Pada rapat koordinasi tersebut, kementerian dan lembaga memberikan informasi mengenai dukungan yang telah dilakukan di lokasi terdampak maupun sumber daya yang telah disiapkan.
Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra menginformasikan pos komando penanganan darurat berada di kantor BPBD Cianjur. Bambang mengatakan, pos pendamping nasional atau pospenas akan diaktifkan berdekatan dengan posko.
Sedangkan untuk mempercepat penanganan, ia merekomendasikan adanya pos lapangan di tiga kecamatan paling terdampak, yang berada di Kabupaten Cianjur.
Dalam mendukung tanggap darurat, Bambang mengharapkan klaster dapat segera aktif dan membantu operasi lapangan yang telah direncanakan posko.
Di akhir rapat koordinasi, Sekretaris Utama BNPB meminta setiap kementerian dan lembaga untuk menempatkan penghubung di pospenas. Ini akan mempermudah koordinasi dan komunikasi sehingga sinergi dan kolaborasi sumber daya dapat dioptimalkan berjalan efektif.
Hadir pada rapat koordinasi antara lain Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Badan Geologi, BMKG, Basarnas, TNI dan Polri.
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Surat Rapat Persiapan Nikahan Putri Kepala BNPB Berkop Resmi, Ini Klarifikasinya
-
Gempa Bekasi: 13 Gempa Susulan Terjadi! BNPB Ungkap Kondisi Terkini Warga
-
Gempa Poso Sulawesi Tengah: Dampak Kerusakan, Korban, dan Penanganan Terkini
-
BNPB: Baru 68 Persen Daerah Punya Kajian Risiko Bencana
-
Indonesia Pamer Jurus Tangkal Bencana ke Kamboja, Mulai dari Asuransi Sampai Teknologi Canggih
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
Terkini
-
Merdeka Cup 2025: Pacuan Kuda Spektakuler dengan Latar Samudera Hindia, Raup 15.000 Penonton
-
7 Fakta Miris Penemuan Jasad Bayi di Sungai Cianjur: Luka Misterius hingga Dugaan Pelaku Orang Luar
-
Keji! Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Cianjur dengan Luka Misterius, Polisi Buru Orang Tua
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis