SuaraJabar.id - Penghuni sebuah pesantren yang berada di zona merah Gunung Semeru yakni di Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menolak untuk dievakuasi oleh relawan saat Gunung Semeru mengalami erupsi.
Seperti yang diketahui, Gunung Semeru telah erupsi pada Minggu (4/12/2022) lalu yang mengakibatkan sejumlah desa di lereng Gunung Semeru tertutupi abu vulkanik.
Penolakan tersebut sempat terekam kamera amatir dari relawan yang sedang berupaya untuk mengevakuasi para warga yang masih berada di rumah maupun bangunan yang terdampak erupsi.
Video tersebut sempat viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @andreli_48.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 33 detik itu memperlihatkan petugas BPBD, kepolisian, dan relawan meminta para penghuni Pondok Pesantren Nurul Barokah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Mengingat bangunan pondok pesantren itu berada di zona merah.
Namun, upaya itu belum berhasil. Bahkan seseorang yang memakai baju koko, sarung, dan kopiah putih diduga sebagai pengurus pondok pesantren itu justru menolak untuk dievakuasi.
Pria tersebut memaksa dan memilih untuk tinggal di dalam pondok pesantren beserta 15 santri lainnya.
“Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap bahwa ini urusan beliau, masalah keselamatan santri-santrinya itu urusan beliau. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin,” ujar salah satu relawan.
Baca Juga: Timeline Sejarah Gunung Semeru Meletus Beserta Legenda yang Menyertainya
“Ini ada 15 santri,” jelas pria diduga pengurus Pondok Pesantren Nurul Barokah.
Setelah itu, petugas BPBD, kepolisian, dan relawan pergi dan ingin mengajak salah seorang santri penghuni Pondok Pesantren Nurul Barokah.
Namun, santri itu terlihat ketakutan saat hendak ikut dengan para relawan, selang beberapa saat pengurus ponpes langsung keluar dan melarang pria itu untuk ikut para relawan.
Sontak saja, unggahan video itu dibanjiri komentar dari netizen.
“Mereka gak ngerti ikhtiar, pokoknya ngerasa si paling dilindungi Tuhan,” tutur salah satu netizen.
“Terlalu egois, mementingkan diri sendiri. Keselamatan santrinya gak dipedulikan,” sahut lainnya.
“Kolot banget pengurusnya,” sahut netizen yang lain.
Kontributor : Rifka
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Baru Dipasang Sehari, Kamera ETLE Portabel di Cianjur Rekam 752 Pelanggar
-
Ekonom Universitas Pasundan Sebut APBD Jabar Perlu Perhatian Ekstra
-
Akhirnya! Rumah Pemulasaran di Tasikmalaya Resmi Dibuka, Jadi Simbol Toleransi
-
Pendampingan Klasterkuhidupku BRI Jadikan UMKM Tanaman Hias di Kota Batu Semakin Maju
-
Transformasi Digital BRI Lewat AgenBRILink Dorong Inklusi Keuangan