SuaraJabar.id - Era baru penindakan lalu lintas di Cianjur dimulai dengan "kejutan" besar. Hanya dalam satu hari pertama operasinya, sistem tilang elektronik (ETLE) portabel yang baru dipasang Satlantas Polres Cianjur berhasil merekam 752 pengendara yang melakukan pelanggaran di Pos 10 Cepu Pasirhayam.
Angka fantastis ini menandai dimulainya penindakan berbasis teknologi di wilayah hukum Polres Cianjur, yang bertujuan menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas secara signifikan.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Hardian Andrianto, menyatakan bahwa penerapan ETLE ini merupakan langkah maju berkat dukungan penuh dari Kapolda Jawa Barat dan Kapolres Cianjur.
"Secara resmi, untuk pertama kalinya di Cianjur, alat ETLE portabel terpasang dan beroperasi. Ini adalah strategi preventif kami untuk meningkatkan disiplin pengendara," ujar AKP Hardian dilansir dari Antara.
Titik Rawan Dipilih Sebagai Lokasi Perdana
Penempatan "mata elektronik" pertama ini bukan tanpa alasan. Menurut AKP Hardian, Pos 10 Cepu Pasirhayam dipilih berdasarkan kajian bersama Dinas Perhubungan Cianjur karena merupakan jalur perlintasan utama dari berbagai daerah.
"Jalur ini sangat padat dan kerap terjadi pelanggaran hingga kecelakaan. Ke depan, ETLE portabel akan kami tambah di titik-titik rawan lain yang menjadi atensi, baik rawan kecelakaan, pelanggaran, maupun kemacetan," jelasnya.
Cara Kerja Mata Elektronik 24 Jam
ETLE portabel ini merupakan alat inovatif yang bekerja nonstop selama 24 jam. Kamera akan secara otomatis memotret berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan pengendara.
Baca Juga: Fakta Kelam Gadis 16 Tahun di Cianjur: 4 Hari Disekap, Digilir 12 Pria, Pelaku Termasuk Pelajar
"Semua pelanggaran akan teridentifikasi oleh alat ini, seperti tidak memakai helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, hingga mengemudi ugal-ugalan," tutur Hardian.
Setelah pelanggaran terekam, petugas akan memprosesnya dan mengirimkan surat tilang elektronik langsung ke alamat pemilik kendaraan yang terdaftar melalui jasa pengiriman.
Dengan sistem ini, tidak ada lagi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar di jalan raya, sehingga lebih transparan dan efisien.
Berita Terkait
-
Fakta Kelam Gadis 16 Tahun di Cianjur: 4 Hari Disekap, Digilir 12 Pria, Pelaku Termasuk Pelajar
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Waspada! Jabar Diguncang 118 Gempa Sepanjang Mei 2025, BMKG Beri Imbauan Penting
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Khofifah Ajak Santri Kuasai Teknologi: Siap Bela Lirboyo, Siap Bela Indonesia!
-
Puluhan Pelajar Purwakarta Keracunan Massal Pasca Acara Merah Putih, Tiga Kritis Dirujuk ke RS
-
Ada Apa di Balik Tirta Bhagasasi? Direktur Ade Efendi Zarkasih Ditetapkan Tersangka Penipuan
-
Whoosh Terancam Gagal Bayar Utang? China Ingatkan Indonesia Soal Ini
-
'Pedang Bermata Dua' Pesan Prabowo di UKRI Bandung: Waspadai Ancaman Kebohongan dan Manipulasi