Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 19 Juli 2023 | 12:09 WIB
Ilustrasi seragam siswa SD. [Shuttersock/Gandi Purwandi]

Ia mengatakan, pihak sekolah mengetahui soal rencana iuran tersebut, tetapi hal ini murni keinginan dari Korlas karena demi kepentingan semua anak-anak yang harus belajar lesehan di dalam kelas.

"Jadi itu agar anak-anak bisa nyaman duduknya, enggak sampai di bawah karena kan sudah enggak elit. Di sini kan perkotaan masa duduknya di bawah," kata Herlina.

Sementara jika nantinya bantuan kursi dan meja dari Dinas Pendidikan KBB sudah turun, maka uang iuran tersebut akan dikembalikan lagi kepada orangtua siswa yang sudah sepekat untuk menyumbang.

"Kalau misalnya belum turun, kita beli kursi dan meja juga kan untuk anak-anak juga, kalau misalnya kelas 1 masih lama naik ke kelas 6," ucapnya.

Baca Juga: 4 Fakta SDN di Ponorogo Tak Dapat Siswa Baru, Kepsek Diminta Lebih Kreatif

Herlina mengatakan, siswa kelas IV tersebut bisa belajar tanpa kursi dan meja karena saat pertama masuk sekolah setelah libur panjang ada pertukaran kelas bagi kelas 1 hingga kelas 6.

"Saya kebetulan ikut rapat pembagian kelas, jadi kelas I, II, III di bawah, tapi kelas IV di atas (lantai 2) karena gurunya (wali kelas) laki-laki. Kebetulan di atas itu tidak kursi dan meja, padahal pihak sekolah sudah mengajukan ke Dinas Pendidikan sudah beberapa kali tapi belum turun juga," ujar Herlina.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More