SuaraJabar.id - Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (27/4/2024) malam pukul 23:29 WIB. Getaran gempa yang besar itu, terasa hingga sejumlah daerah lain di Jabar, seperti Kota Bandung hingga Jakarta.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan dampak dari gempa bumi tersebut, sejumlah bangunan rumah warga, rumah sakit, dan masjid mengalami kerusakan. Dari data tersebut diperoleh pada Minggu (28/4/2024) pagi dan diambil di 10 kota/kabupaten.
Untuk di Kabupaten Garut sendiri, tepatnya di Kecamatan Cilawu, satu rumah warga dan bank ambruk akibat guncangan gempa, sedangkan beberapa bangunan lainnya mengalami kerusakan ringan.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya, terdapat beberapa rumah di sejumlah kecamatan yang mengalami kerusakan dengan kategori ringan hingga sedang.
Baca Juga: Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Aman Dilalui, Tak Ada Dampak Gempa Garut
Kemudian di Kabupaten Ciamis, terdapat sebanyak 12 rumah rumah yang rusak, satu orang warga luka ringan dan mengungsi ke tempat yang lebih aman, akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (27/4/2024) malam.
"Korban satu orang luka di Cisompet karena panik dan sudah kembali ke rumah," kata Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemicu gempa bumi yang terjadi di Garut tengah malam tadi dengan magnitudo M6,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 km arah Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawang lempeng Eurasia di selatan Jabar atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Baca Juga: Gempa Bumi Kembali Mengguncang Jawa Barat, Kali Ini di Garut
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Berita Terkait
-
Jakarta Tak Lagi Jadi 'Kota Impian' Hidup Tak Lagi Nyaman, Banyak yang Pilih Pulang Kampung
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Ragunan Masih jadi Wisata Favorit Warga Jakarta, Sehari Saja Tembus 102 Ribu Lebih Pengunjung!
-
Dimeriahkan Festival Musik, Jakarta Lebaran Fair 2025 Ditutup dengan Capaian Rp300 Miliar
-
Jakarta Lebaran Fair 2025 Resmi Ditutup, Transaksi Tercatat Tembus Rp300 Miliar Lebih
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?