SuaraJabar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan katering atau pelaku usaha jasa boga untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah terverifikasi dengan memenuhi standar gizi, higienis, dan sanitasi.
“Alhamdulillah yang menjadi vendor katering ini sudah profesional jadi sudah dijamin higienis serta sanitasinya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).
Anhar menyampaikan bahwa pengawasan terhadap makanan dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan manfaat program ini bagi siswa.
![Siswa SD di Medan menikmati program makan bergizi gratis. [Suara.com/M.Aribowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/06/21339-makan-bergizi-gratis.jpg)
“Kami sudah mendapatkan arahan dari Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan program ini. Prinsip utamanya adalah memastikan gizi yang seimbang, serta higienitas dan sanitasi makanan yang diberikan kepada siswa,” jelasnya dikutip ANTARA.
Baca Juga: Reaksi Siswa Pangandaran Dapat Makan Bergizi Gratis: Udah Sarapan di Rumah
Dia menjelaskan pihaknya akan segera mengadakan pelatihan bagi para karyawan di dapur penyedia. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menjaga higienitas dan sanitasi makanan.
“Sabtu ini kami rencanakan pelatihan resmi bagi para penjaga makanan. Mereka akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kelayakan. Selain itu, kami juga akan melakukan monitoring dari bahan baku hingga makanan dikonsumsi siswa,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa Dinkes Kota Bandung akan memantau proses masak secara acak untuk memastikan makanan yang disajikan aman dikonsumsi.
Selain itu, setiap penyedia makanan juga diwajibkan menyimpan bank sampel dari setiap hidangan yang diberikan kepada siswa.
“Bank sampel ini penting sebagai langkah antisipasi. Jika terjadi kasus seperti keracunan, kami bisa meneliti sampel makanan untuk mengetahui penyebabnya,” kata dia.
Baca Juga: Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis Perdana di Bogor, Ini Penjelasan Istana
Lebih lanjut, Anhar menambahkan dampak program terhadap status gizi siswa juga akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Berita Terkait
-
Tak Cuma Saddil dan Jordi Amat, Bos Persib Akui Komunikasi dengan Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen
-
BRI Liga 1: Kans Persib Bandung Samai Rekor Back to Back Juara Bali United
-
Harap Perselisihan Selesai Secara Kekeluargaan, BGN Ikut Mediasi Persoalan Mitra Dapur Kalibata
-
Tanpa Tyronne Del Pino saat Jamu Bali United, Persib Bakal Sulit Cetak Gol?
-
Pemerintah Berencana Gaet Kantin Sekolah Sediakan Makanan di Program MBG
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham