SuaraJabar.id - Yayasan Aura Welas Asih membantah pernyataan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang menyebutkan panti rehabilitasi mental yang berada di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar pernah merawat Suherlan (33) alias Samson yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tewas diamuk massa pada Jumat (21/2/2025).
"Samson tidak pernah sekalipun dirawat atau direhabilitasi di Panti Aura Welas Asih," kata Staf Administrasi Yayasan Aura Welas Asih Irgiana Saputra di Sukabumi, Kamis (27/2/2025).
Menurut Irgiana, klarifikasi yang dilakukan ini karena ramai informasi bahwa pihaknya pernah memberikan perawatan terhadap Samson setelah adanya pernyataan dari Dinkes Kabupaten Sukabumi.
Maka dari itu, pengurus dan staf yayasan langsung memeriksa data-data pasien yang telah dan sedang dirawat di panti. Hasilnya, data Samson tidak ada di buku daftar pasien atau tidak pernah dirawat di panti tersebut.
Selain itu, bahwa ODGJ yang sering keluar masuk RS Marzoeki Mahdi Kota Bogor tidak pernah dirawat di Panti Aura Welas Asih diperkuat dengan pernyataan para perawat pasien.
"Setiap pasien yang dirawat di sini pasti ada catatan administrasi, seperti tanggal masuk, tanggal keluar, serta nama penanggung jawab. Namun, kami pastikan tidak ada data Suherlan alias Samson dalam arsip yayasan," tambahnya dikutip ANTARA.
Irgiana mengatakan pernyataan dari Dinkes tersebut tidak perlu di besar-besarkan dan pihaknya pun tidak akan melakukan tindakan lain seperti menuntut atau lainnya.
Namun demikian, pihaknya siap menerima dan membantu pasien ODGJ, karena tujuan didirikan yayasan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap ODGJ yang hingga saat ini belum mendapatkan perhatian khusus, padahal mereka sama seperti manusia biasa lainnya, hanya saja sedang sakit.
Panti Aura Welas Asih ini didirikan pada 2014 lalu dan telah merawat ratusan pasien dari berbagai daerah atau tidak hanya dari wilayah Sukabumi saja.
Baca Juga: Remaja Tenggelam di Sungai Leuwi Orok Cianjur Ditemukan Meninggal
Mayoritas pasien berasal dari kalangan keluarga tidak mampu, yang ditelantarkan oleh keluarganya serta ada juga ODGJ yang dievakuasi dari jalanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah