SuaraJabar.id - Psikolog Klinis Ratih Ibrahim menyampaikan, momentum libur Lebaran menjadi waktu yang tepat bagi keluarga untuk melakukan aktivitas bersama-sama, hal ini juga diharapkan mampu mengurangi waktu penggunaan gawai pada anak.
“Libur lebaran merupakan momen yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas bersama keluarga. Saat libur, orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan berbagai aktivitas keluarga seperti memasak bersama, memainkan mainan tradisional, menonton film bersama atau berkunjung ke rumah saudara dan tempat wisata,” ujar psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia itu kepada ANTARA di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Dia menambahkan, selain upaya di atas, orang tua juga dapat memberikan contoh dengan membatasi penggunaan gawai saat libur dan memperbanyak interaksi dengan anak, sehingga anak mampu memahami pentingnya menyeimbangkan aktivitas bermain gawai dengan aktivitas-aktivitas lain.
Lebih lanjut, Ratih menjelaskan bila anak mulai menunjukkan tanda ketergantungan gawai, orang tua perlu memahami alasan di balik ketergantungan itu.
“Pendekatan yang bersifat diskusi dapat membantu anak untuk lebih terbuka,” jelasnya.
Kemudian, orang tua dan anak dapat melakukan kesepakatan terkait batasan-batasan penggunaan gadget.
“Misalnya aplikasi apa saja yang boleh di hari sekolah dan berapa lama waktu bermain gadget yang dialokasikan setiap harinya,” katanya.
Namun demikian, apabila ketergantungan ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari bagi anak, ia menyarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog.
Menurutnya, berbagai studi ilmiah mengungkapkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan memberi dampak dalam berbagai aspek kehidupan anak dan remaja.
Baca Juga: Kuota Program Mudik Gratis Ludes dalam Sehari, Pemkab Karawang: Kalau Tidak Daftar Ulang, Hangus!
Secara fisik, anak dapat mengalami kelelahan mata, kesulitan tidur dan kurangnya aktivitas fisik yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan lain.
Sementara dari sisi perkembangan emosi, penggunaan gadget berlebihan dapat membuat anak lebih cemas, stres dan sulit mengatur emosi.
Dari sisi sosial, anak dapat mengalami gangguan perkembangan bahasa dan keterbatasan untuk berinteraksi dengan orang lain.
“Penggunaan gawai berlebihan juga dapat membuat anak mengalami penurunan prestasi akademik di sekolah,” demikian disampaikan Psikolog Ratih Ibrahim.
Jakarta Diprediksi Tetap Ramai Saat Lebaran, Banyak Opsi untuk Berwisata Bersama Anak
Kementerian Pariwisata memprediksi Jakarta tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama yang berasal dari dalam negeri saat libur Lebaran, yakni karena akses yang mudah dan ragam destinasi wisata yang menarik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Joget Penuh Kemewahan! Viral Video Pesta Diduga Anggota PAN Ini Bikin Publik Geram
-
Bandung Diterjang Badai! Pohon Beringin Raksasa di Alun-Alun Ujung Berung Tumbang
-
Karyawan Ruko Ini Tewas Setelah 3 Hari Berjuang Melawan Luka Bakar Akibat Truk BBM Terguling
-
Penjara Bukan Solusi? Jabar Uji Coba Pidana Kerja Sosial, Bersih-bersih Tempat Ibadah Jadi Opsi
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta