SuaraJabar.id - Sejak akhir April 2025 hingga pekan kedua Juni 2025, beberapa wilayah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dilanda bencana pergeseran tanah.
Kondisi ini menyebabkan tanah longsor dan kerusakan pada rumah-rumah penduduk.
Bencana ini terjadi dalam beberapa kali kejadian hingga menyebabkan sebanyak 72 rumah mengalami kerusakan dengan luas area terdampak diperkirakan mencapai 18.757 meter persegi.
Menurut informasi dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purwakarta dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, bencana tersebut berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, yang mana 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi di Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani.
Merespon kejadian tersebut, PERURI secara tanggap menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak yang bertempat di Gudang Logistik Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Penyerahan bantuan diserahkan secara langsung oleh Penanggung Jawab Operational Corporate Branding PERURI, Eva Farida, kepada Sekretaris Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Dede Iwan Setiawan yang bertugas mendistribusikan bantuan tersebut kepada para korban.
Bantuan yang diberikan berupa barang-barang logistik untuk mendukung keberlangsungan hidup masyarakat terdampak bencana.
Di sisi lain, barang yang disalurkan diperoleh dari pelaku UMKM binaan PERURI. Dengan begitu, program ini tidak hanya memberikan manfaat sosial bagi masyarakat penerima bantuan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku usaha lokal.
Eva menyampaikan rasa empati mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Kinerja Jawa Barat di 2024 Baik, Namun Butuh Peningkatan
Ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan melalui Program TJSL ini merupakan bentuk nyata perhatian dan kepedulian PERURI terhadap warga yang terdampak bencana.
"Melalui bantuan ini, PERURI berharap dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah sekaligus mendukung upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana, baik dari sisi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat maupun dalam mempercepat proses pemulihan pasca bencana," ujar Eva Farida, Jumat (20/6/2025).
Bantuan yang diberikan oleh PERURI merupakan bentuk konkret kepedulian BUMN terhadap masyarakat. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, setiap BUMN harus berkomitmen membantu meringankan beban para korban yang terdampak bencana agar bisa segera pulih.
Diberitakan sebelumnya, fenomena pergerakan tanah yang terjadi di kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Minggu (20/4/2025) lalu mendapat sorotan serius dari Pemerintah Pusat. Bencana alam tersebut menyebabkan sedikitnya 256 jiwa terdampak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meninjau langsung ke lokasi bencana pada Kamis (19/6) kemarin.
Rombongan Kepala BNPB bersama pemerintah pusat dan daerah itu menyaksikan dari atas kerusakan rumah-rumah di titik pergerakan tanah. Rombongan tidak dianjurkan mendekat karena pergerakan tanah masih terjadi hingga kemarin siang.
Terutama pada Rabu (18/6) sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Purwakarta sepanjang hari, menyebabkan struktur tanah menjadi lebih labil.
Menko PMK Pratikno meminta segera dilakukan relokasi terhadap masyrakat yang masih tinggal di sekitar daerah tersebut.
"Melihat kerusakannya seperti ini, harus segera dilakukan relokasi karena perubahan geologi. Lokasi ini tidak lagi aman untuk ditempati. Oleh karena itu, kita harus segera menentukan skenario relokasinya seperti apa," kata Menko PMK Pratikno, dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Pratikno menegaskan, pemerintah tidak perlu membuat hunian sementara atau huntara.
"Yang jelas tidak ada pembangunan huntara, tetapi langsung relokasi," tegasnya.
Lebih lanjut Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan kalau sudah ada dua opsi untuk warga yang terdampak, yakni relokasi terpusat atau mandiri.
"Masyarakat akan dilayani (relokasinya) sesuai dengan keinginannya. BPBD yang akan melakukan pendataan warga," kata Suharyanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
Kementerian Perumahan dan Bank Mandiri Sosialisasi KPP untuk Percepat Program 3 Juta Rumah
-
Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Perumda Tirtawening Bandung
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi