SuaraJabar.id - Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Wilayah XI Garut Disdik Provinsi Jawa Barat menyatakan menonaktifkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 6 Garut.
Untuk memudahkan proses pemeriksaan lebih dalam terkait permasalahan seorang siswa yang meninggal dunia, karena bunuh diri.
"Penonaktifan Kepsek, langkah selanjutnya dilakukan pendalaman oleh Pemprov," kata Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Garut, Dinas Pendidikan Jabar Aang Karyana saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat 18 Juli 2025.
Ia menuturkan Disdik Jabar sudah melakukan penonaktifan terkait adanya kejadian seorang siswa yang meninggal dunia karena bunuh diri untuk mengetahui penyebabnya.
Selama penonaktifan itu, kata dia, untuk jabatan kepala sekolah dan guru diganti sementara oleh pelaksana tugas, dan dipastikan tidak mengganggu kegiatan sekolah.
"Tidak (terganggu), nanti ada pelaksana tugas (Plt) yang ditunjuk," katanya.
Ia mengatakan penonaktifan jabatan di sekolah itu untuk kepentingan pendalaman, membuktikan ada atau tidaknya unsur perundungan yang menyebabkan siswa mengakhiri hidupnya.
Peristiwa itu, kata dia, menjadi perhatian khusus di lingkungan sekolah dengan mengintensifkan peran pendampingan dan pemantauan pelaksanaan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
"Barusan sudah rapat dengan para pengawas untuk intensif melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan tim TPPK di sekolah," katanya.
Baca Juga: Agus Andrianto Sambangi Lapas Garut, Karya Warga Binaan Menggapai Eropa
Sebelumnya, seorang siswa kelas X SMA Negeri di Garut mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Senin (14/7).
Kejadian itu kemudian ramai dan menjadi perbincangan di media sosial, karena diduga korban perundungan di sekolah.
Kepolisian Resor Garut sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, dan lebih mengarah dugaan bunuh diri dengan cara gantung diri.
Selain kepolisian, tim dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga sudah menurunkan tim untuk menelaah kebenaran dari kejadian tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- 5 Rekomendasi HP Vivo RAM 8 GB Harga di Bawah Rp 2 Jutaan, Baterai Jumbo 6000 mAh!
- Harga Rp90 Jutaan! Cocok untuk yang Bosan sama Brio: Mobil Bekas dari Volkswagen Ini Bisa Jadi Opsi
Pilihan
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
-
Saham COIN Andrew Hidayat Meroket 337 Persen dalam Sekejap, Bikin Heboh Pasar!
Terkini
-
Kepsek SMAN 6 Garut Dinonaktifkan Usai Siswa Diduga Bunuh Diri Akibat Bullying!
-
Lindungi Data Pribadi, BRI Peringatkan Bahaya Klik Sembarangan Tautan Tidak Resmi
-
BRImo SIP Padel League 2025: BRI Dorong Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Urban
-
Pelarian DPO Pemerkosa Gadis Cianjur Berakhir, Sempat Jadi Kuli di Jakarta
-
Alasan Petinggi Projo Yakin Roy Suryo dkk Segera Tersangka Kasus Ijazah Jokowi