Andi Ahmad S
Rabu, 24 September 2025 | 16:19 WIB
Ilustrasi angin kencang di Bogor. [Envato/twenty20photos]
Baca 10 detik
  • Angin kencang di Bojonggede merusak 75 rumah dan 1 sekolah, menyebabkan dampak luas bagi warga.

  • Meskipun tanpa korban jiwa, kerusakan infrastruktur akibat cuaca ekstrem ini memerlukan perbaikan serius.

  • Warga mulai perbaiki rumah, namun pohon tumbang yang halangi kali perlu penanganan agar tak sebabkan banjir.

SuaraJabar.id - Cuaca ekstrem kembali menunjukkan dampaknya di wilayah Kabupaten Bogor. Pada Senin, 21 September 2025, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede, menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan permukiman warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat setidaknya 75 unit rumah dan satu fasilitas pendidikan mengalami kerusakan akibat terjangan angin kencang tersebut.

M Adam Hamdani, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Bojonggede.

"Peristiwa tersebut disebabkan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang di wilayah Bojonggede, sehingga mengakibatkan beberapa unit pohon tumbang dan beberapa unit rumah terdampak kerusakan," terang Adam, kepada wartawan.

Kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah warga bervariasi, mulai dari kategori ringan, sedang, hingga berat.

Ini berarti banyak keluarga yang kini harus menghadapi tantangan perbaikan hunian mereka. Tidak hanya rumah penduduk, fasilitas publik vital seperti sekolah juga tak luput dari amukan angin.

"Selain rumah, terdapat satu sekolah yang turut mengalami kerusakan yakni SDN Kedung Waringin 1 yang mengalami kerusakan cukup parah pada bagian toilet hingga ruang perpustakaan," tambah Adam.

Kerusakan pada fasilitas pendidikan ini tentu akan berdampak pada proses belajar mengajar anak-anak di daerah tersebut, menjadi perhatian serius bagi upaya pemulihan.

"Total ada 75 rumah ringan, sedang dan berat, dan 1 sekolah rusak sedang," kata M Adam Hamdani merangkum skala bencana ini.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Rahmat Ajiguna: Keluarga Merana, Polisi Belum Beri Titik Terang Sebulan Lebih

Menurut Adam, ratusan warga Desa Kedung Waringin turut terdampak langsung oleh peristiwa angin kencang ini.

Namun, dalam musibah ini, ada secercah harapan, Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Ini adalah kabar baik di tengah kekhawatiran yang melanda, menunjukkan bahwa kesadaran akan potensi bencana dan respon cepat mungkin telah berperan penting.

Lebih lanjut, Adam mengungkapkan bahwa beberapa bangunan rumah yang mengalami kerusakan sudah mulai berangsur diperbaiki secara mandiri oleh warga.

"Sebagian rumah yang terdampak kerusakan sudah mulai diperbaiki," jelasnya.

Semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana patut diapresiasi, namun bantuan dari berbagai pihak tentu akan sangat membantu mempercepat proses pemulihan.

Meskipun demikian, ada satu tantangan yang masih menanti penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, hingga saat ini ada satu pohon yang belum ditangani dan menghalangi aliran kali di kampung Kedung Waringin RT 02/14.

Keberadaan pohon tumbang yang menghalangi aliran kali ini berpotensi menimbulkan masalah baru, seperti banjir, jika tidak segera diatasi. BPBD Kabupaten Bogor diharapkan dapat segera mengoordinasikan penanganan pohon tersebut untuk mencegah dampak yang lebih luas.

Load More