-
Tiga dapur program Makan Bergizi Gratis ditutup sementara akibat kasus keracunan massal di Cipongkor.
-
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat tetap lanjutkan program, hanya tiga dapur bermasalah yang ditutup dan diawasi ketat.
-
Pemkab Bandung Barat tetapkan status KLB untuk memastikan penanganan kasus keracunan bisa dilakukan menyeluruh.
Penutupan sementara tiga dapur tersebut bukan hanya sebagai sanksi, melainkan juga untuk memberi ruang bagi tim investigasi melakukan pemeriksaan mendalam. Bupati Jeje menjelaskan bahwa investigasi akan mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari perizinan dapur hingga standar pengelolaan makanan.
"Mulai dari perizinan hingga standarisasi pengelolaan makanan harus kita cek. Kalau memang belum layak ya harus ada perbaikan. Khusus untuk dapur di Cipongkor kita tutup dulu sambil dilakukan investigasi,” katanya.
Pemeriksaan menyeluruh ini sangat penting untuk mengidentifikasi akar permasalahan, apakah itu terkait dengan bahan baku yang tidak higienis, proses pengolahan yang tidak memenuhi standar, kebersihan peralatan, atau bahkan sumber air yang terkontaminasi.
Jika ditemukan kekurangan, perbaikan harus segera dilakukan dan diverifikasi sebelum dapur-dapur tersebut diizinkan kembali beroperasi. Transparansi dalam hasil investigasi dan langkah perbaikan yang diambil akan menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG dan pihak-pihak yang melaksanakannya.
Insiden keracunan massal di Bandung Barat ini menjadi alarm keras bagi seluruh pemerintah daerah yang menjalankan program MBG.
Program yang bertujuan mulia untuk perbaikan gizi ini harus didukung dengan pengawasan kualitas dan keamanan pangan yang tak tergoyahkan.
Pemkab Bandung Barat, dengan penetapan status KLB dan penutupan dapur yang bermasalah, menunjukkan langkah proaktif, namun PR besar tetap menanti: bagaimana memastikan bahwa program MBG ini sangat baik juga berarti program MBG ini sangat aman untuk seluruh anak-anak Indonesia.
Berita Terkait
-
Program Makan Gratis Pemerintah Dicurigai Sebabkan Keracunan Massal di Jonggol Bogor
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Pemkab Bogor, Polres dan Kodim Bersinergi Perluas Dapur Makan Bergizi untuk Pelajar
-
Program Makan Bergizi Gratis, Ini Strategi Rudy Susmanto Sediakan Ratusan Dapur Khusus di Bogor
-
Oleng Usai Menyalip, Pengendara Motor Tewas Hantam Boks di Cianjur: Polisi Ungkap Penyebabnya
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Tersangka Terancam Hukuman Seumur Hidup Akibat Edarkan Nyaris 80 Kg Ganja di Depok
-
Penyebab Keracunan Massal Masih Misteri, Tiga Dapur MBG di Bandung Ditutup untuk Investigasi
-
Puluhan Siswa Keracunan Makanan Gratis di Cianjur, Kualitas Program Gizi Pemerintah Dipertanyakan
-
Tokoh Agama di Bekasi Jadi Tersangka: Bertahun-Tahun Cabuli Anak Angkat & Keponakan
-
Bawaslu Bogor Blak-blakan Ungkap Kebutuhan di Lapangan, DPR Pastikan Jadi Masukan Revisi UU Pemilu