Ingat! Selama PSBB di Bandung, Ojol dan Pemotor Dilarang Boncengan

Sudah sepakat mau ojol, mau motor pribadi atau siapa pun. Karena protokol WHO, physical distancing itu 2 meter. Itu sudah kita sepakati tidak bisa,

Bangun Santoso
Rabu, 22 April 2020 | 09:57 WIB
Ingat! Selama PSBB di Bandung, Ojol dan Pemotor Dilarang Boncengan
Sebagai ilustrasi: Ojek online membawa penumpang melintas di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa (7/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Pelaksanaan Pembatasan Sosial berskala Besar atau PSBB di Bandung Raya dimulai pada hari ini, Rabu (22/4/2020). Di wilayah Kota Bandung, pengendara sepeda motor dilarang membonceng penumpang.

Wakil Wali Kota Bandung sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19, Yana Mulyana mengatakan, sudah disepakati bahwa selama PSBB di Kota Bandung, semua jenis pengendara roda dua atau sepeda motor tidak diperkenankan mengangkut penumpang.

Hal tersebut mengingat pada standarisasi organisasi kesehatan dunia, WHO yang menetapkan jarak aman dengan physical distancing mencegah virus corona adalah 2 meter.

“Sudah sepakat mau ojol (ojek online), mau motor pribadi atau siapa pun. Karena protokol WHO, physical distancing itu 2 meter. Itu sudah kita sepakati tidak bisa,” ucap Yana di Bandung, Rabu (22/4/2020).

Baca Juga:Hari Pertama PSBB Bandung: Jalanan Ramai, Masih Banyak Warga Tak Bermasker

Sebelumnya, pada Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB, tepatnya di Pasal 21 ayat 3 disebutkan hanya angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi penggunaannya hanya untuk pengangkutan barang.

Yana menjelaskan, agar tidak menimbulkan kegaduhan bahwa semua pengendara sepeda motor apapun jenisnya tidak boleh berkeliaran di Kota Bandung sambil berboncengan.

“Ya silahkan kalau mau menurunkan penumpangnya atau kalau tidak ya silahkan balik lagi,” tegas Yana.

Meski begitu, Yana kembali menegaskan bahwa kebijakan PSBB maksimal yang diterapkan bukan berarti menutup total Kota Bandung. Dia menyatakan, Kota Bandung tetap terbuka bagi yang masih beraktivitas dan keperluan mendesak lainnya.

Selama pelaksanaan PSBB, pemerintah hanya memperketat dan mengawasi aktivitas agar lebih disiplin. Bagi yang masih beraktivitas bisa menunjukan tanda pengenal atau surat tugasnya saat melewati pemeriksaan di titik pemeriksaan

Baca Juga:Kecamatan Cicendo, Zona Paling Merah di Bandung, Banyak Terinfeksi Corona

“Hal utama bahwa PSBB bukan lockdown. Kota Bandung bukan suatu kota tertutup. Orang boleh keluar masuk tapi dibatasi dan dengan sesuai regulasi yang diatur dalam perwal. Selama dia ikuti protokol kesehatan dan membawa surat tugas atau id card dia boleh masuk,” ujar Yana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini