SuaraJabar.id - Polisi akan membuat flayer atau selebaran yang memuat ciri-ciri jasad perempuan bertato yang ditemukan dalam bagasi mobil Mitsubishi Grandis berwarna hitam di Bogor.
Mobil itu sebelumnya ditemukan di Jalan Raden Kan'an, Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Ciri-ciri jasad perempuan bertato tanpa identitas itu diketahui polisi berdasarkan hasil autopsi.
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy mengatakan, ada beberapa ciri khusus yang ditemukan pada jasad perempuan bertato itu. Pertama, usianya diperkirakan 20-24 tahun dengan tinggi badan sekitar 155 hingga165 centimeter dengan warna kulit sawo matang.
Baca Juga:Ketat! Ratusan Petugas Gabungan Lakukan Penyekatan di Bogor Selama PPKM Darurat
“Jasad wanita itu juga memiliki gigi rahang atas yang gingsul, gigi rahang bawah bagian depan saling berhimpit, jari kuku tangan kiri diberi cat merah muda dan tato tinkerbell pada punggung sisi kiri, lengkap dengan tulisan riri di tatonya itu,” katanya, kepada awak media, Kamis (8/7/2021).
Untuk memudahkan penyelidikan, pihaknya akan membuat flayer dari ciri-ciri jenazah tersebut. Diharapkan dengan adanya flayer ciri-ciri korban itu pihak kepolisian bisa mendapatkan keterangan baru dari kasus tersebut
“Belum ada yang tahu siapa jasad wanita ini. Makannya dari informasi yang kami dapat ini, kami akan buatkan flyer terkait ciri-ciri korban. Flrayer ini akan kami sebar, siapa tau dengan flayer ini ada masyarakat yang bisa memberikan keterangan siapa jasad wanita ini,” ujarnya.
Ferdy menegaskan, belum ada penetapan status tersangka dalam kasus ini. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi.
Termasuk pemilik mobil yang merupakan warga negara Korea hingga karyawan bengkel mobil. Hingga kini polisi masih fokus untuk mengetahui identitas dari mayat wanita itu.
Baca Juga:DPRD Bogor Ajak Masyarakat Sukseskan Vaksinasi Covid-19
"Masih kami dalami. Belum ada tersangka. Masih berproses, fokus kami siapa orang yang meninggal ini. Dari situ kita akan kembangkan kemungkinan-kemungkinan terduga pelaku yang mungkin saja melakukan tindakan pembunuhan," tuturnya.
Sedangkan untuk penyebab kematiannya juga belum bisa dipastikan. Tetapi, dari hasil otopsi sementara memang ditemukan ada tanda-tanda kekerasan.
"Belum dapat disimpulkan, tapi dokter forensik menyatakan bahwa di jenazah itu ada tanda-tanda kekerasan, karena ada bagian tulang yang patah pada jasad wanita itu," jelas dia.
"Kami belum bisa simpulkan apakan tanda kekerasan itu dilakukan beramai-ramai atau hanya seperti apa. Yang pasti semua kemungkinan sedang kami dalami dan kami kaji untuk mendapatkan titik terang,” tutupnya.