SuaraJabar.id - Tanah sekitar Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat terancam mengalami ambles dan akibat dipicu maraknya penggunaan air tanah. PDAM Tirta Asasta Depok mencatat masih banyak para pengusaha hotel, apartemen, ruko, dan mal yang menggunakan air tanah di sepanjang Jalan Margonda.
Dugaan banyaknya penggunaan air tanah tersebut sesuai dengan hasil pembayaran pihak pelanggan di sepanjang Jalan Margonda.
"Pelanggan sepanjang jalan Margonda tak mengunakan PDAM, ada tapi sedikit, tentu aktivitas kegiatan di sana cukup banyak, diduga masih mengunakan air tanah," kata Manajer Pemasaran PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Imas Dyah Pitaloka kepada Suara.com, Jumat (15/3/2019).
Imas mengatakan, untuk sepanjang Jalan Margonda sudah masuk zona merah yakni artinya tidak boleh menggunakan air tanah. Sebab, kata dia, hasil penelitian yang dilakukan konsultan PDAM Depok dari Universitas Indonesia (UI) bahwa penggunaan air tanah secara terus menerus bisa memicu pergeseran tanah dan kemiringan pada gedung.
Baca Juga: Resmi! Rionny Mainaky Nakhodai Tunggal Putri PBSI
"Khusus jalan Margonda ini kan banyak bangunan gunung bertikat dan pusat belanja masih menggunakan air tanah, jika dibiarkan khawatir amblas dan pergeseran tanah. Maka kami imbau menggunakan air pam untuk menjaga kelestarian lingkungan," kata dia.
Terpisah, Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH), Heri Blangkon mengatakan, pembangunan di Kota Depok harus diimbangi dengan distribusi air yang berasal dari perusahaan air minum daerah. Karena jika tidak, setiap bangunan yang ada di Kota Depok akan memanfaatkan air tanah, untuk memenuhi kebutuhan penghuninya.
Menurut dia, jumlah penduduk di Kota Depok pada 2015 sebanyak 2.095.351 orang, dan meningkat pada tahun 2016 menjadi 2.142.464 orang. Namun, perhitungan itu baru jumlah penduduk yang memiliki e-KTP.
Sedangkan, banyak penduduk yang berasal dari luar Kota Depok yang memanfaatkan air tanah di Kota Depok. Jika didiamkan Margonda akan ambles.
“Berdasarkan peneliti kebijakan ekonomi, asumsi jumlah manusia yang berada di Kota Depok bisa mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa,” kata Heri.
Baca Juga: Ketum PPP Berurusan dengan KPK, Usai Suryadharma Ali Kini Romahurmuziy
Artinya ada 2,5 juta jiwa lebih yang menggunakan sumber daya air di kota dengan luas 200,29 kilometer.
Berita Terkait
-
BRImo Bagi-Bagi Cashback 100% untuk Pembayaran Tagihan PDAM, Cek Syaratnya!
-
Krisis Air Bersih Duri Kosambi; Bikin Warga Hipertensi, Tapi Tetap Bayar Abonemen PAM
-
Cek Tagihan PDAM Jakarta Mudah Banget Lewat HP, Begini Caranya
-
World Water Forum 2024: Mitra PDAM Pamerkan Teknologi Distribusi Air Minum
-
BRImo: Satu Aplikasi untuk Semua Kebutuhan Bayar Tagihan Rumah Tangga
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024